"Jadi begitu ketahuan, itu makanya Putri nelpon Bripka RR lewat Bharada E, sementara Kuwat menelpon ke Sambo," ucapnya.
"Tujuannya menyamakan persepsi mereka disana, begini begini begini, agar hubungan Kuwat dan Putri gak tercium Ferdy Sambo," tuturnya.
"Jadi seolah-olah Brigadir J pelaku pelecehannya. Jadi Yosua ini adalah korban," tegas Yumara.
Menurut Deolipa, adanya dugaan hubungan asmara antara Om Kuat dan Putri Candrawathi terjadi, karena Kuat Ma'aruf sudah lebih 10 tahun menjadi sopir Putri Candrawathi.
"Om Kuat ini ikut mereka sudah 10 tahun lebih sejak Ferdy Sambo masih AKBP. Ini kan orang dari Brebes, ikut Sambo sejak AKBP disana," katanya.
Deolipa Yumara menjelaskan dengan adanya pengaduan Om Kuat ke Ferdy Sambo yang menyatakan bahwa Brigadir J sudah melecehkan Putri Candrawathi, membuat Ferdy Sambo murka dan marah.
Ferdy Sambo Ikut Menembak
Detik-detik Ferdy Sambo menembak Brigadir J terungkap dalam rekonstruksi yang digelar di Rumah Dinas Kadiv Propam Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Ferdy Sambo menembak Brigadir J dari jarak dekat hingga dua kali untuk memastikan ajudannya itu tak lagi bernyawa.
Adegan Ferdy Sambo menembak ke Brigadir J digantikan oleh pemeran pengganti.
Adegan yang seharusnya dilakukan oleh Ferdy Sambo tiba-tiba diganti oleh pemeran pengganti.