Dalam Reka Ulang Ekspresi Putri Candrawathi Berbohong Lagi dan Ferdy Sambo Marah? Begini Menurut Anjas

- 31 Agustus 2022, 16:39 WIB
Dalam Reka Ulang Ekspresi Putri Candrawathi Berbohong Lagi dan Ferdy Sambo Marah? Begini Menurut Anjas
Dalam Reka Ulang Ekspresi Putri Candrawathi Berbohong Lagi dan Ferdy Sambo Marah? Begini Menurut Anjas /ANTARA/Aspirilla Dwi Adha/

TERAS GORONTALO - Perjalanan panjang misteri kasus tewasnya Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, masih terus bergulir.

Meski sudah 5 orang ditetapkan sebagai tersangka, namun terdapat kemungkinan, jumlah tersangka akan terus bertambah.

Kita ketahui bersama, Timsus bentukan Kapolri hingga saat ini terus bekerja maksimal untuk menangani kasus tewasnya Brigadir J yang menyeret Ferdy Sambo mantan eks Kadiv Propam Polri.

Bahkan, selai Ferdy Sambo dan 4 tersangka lainnya, jumlah anggota Polisi yang diperiksa oleh Timsus Polri sudah sebanyak 83 orang.

Baca Juga: Tabiat Anggota Polisi Jenderal Bintang Dua Ferdy Sambo, Ternyata Ini

"Timsus khususnya, pemeriksaan khusus per hari ini kita telah melakukan pemeriksaan khusus terhadap anggota-anggota kita sebanyak 83 orang," ucap Komjen Agung Budi Maryoto dalam jumpa pers, dikutip Teras Gorontalo dari Kanal YouTube POLRI TV RADIO.

Carut marut kasus yang menewaskan Brigadir J, terus jadi sorotan publik, selain karena motif asli penembakan yang dilakukan Ferdy Sambo masih jadi misteri dan membuat penasaran.

Sebagaimana diketahui, Timsus Polri pada Selasa 30 Agustus 2022, telah selesai melakukan rekonstruksi atau reka ulang kejadian tewasnya brigadir J.

Dalam rekonstruksi atau reka ulang yang dilakukan Timsus Polri, tentunya belum juga dapat dipastikan motif asli dari tewasnya Brigadir J.

Baca Juga: Beredar Rekaman Suara Teriakan Kesakitan, Diduga Brigadir J Saat Disiksa? Begini Menurut Anjas

Akan tetapi, di tengah video rekonstruksi yang hanya menampilkan visual saja, tanpa audio tersebut, tak menjadi halangan bagi pengamat menganalisa motif dari peristiwa yang menewaskan Brigadir J.

Salah satunya adalah YouTuber ternama, yakni Anjas di Thailand melalui kanal YouTube-nya, yang ikut menganalisa saat rekonstruksi dilakukan kemarin.

Sebagaimana dilansir Teras Gorontalo dari kanal YouTube Anjas di Thailand, melalui segmen analisanya berjudul "TANG1SAN SAMA2 MENYES4L, LGBT & CINTA SEGI EMPAT ?? Part 124", yang diunggah pada 30 Agustus 2022.

Anjas menganalisa adegan saat mereka duduk di sofa, kemudian Ferdy Sambo memeluk, mencium dahi Putri Candrawathi, dan seperti ada adegan tangisan pada reka ulang tersebut.

Menurut Anjas, adegan tersebut berada di rumah pribadi Ferdy Sambo, karena lokasi dalam reka ulang ada 3 tempat, yakni rumah pribadi, rumah dinas dan di Magelang.

Baca Juga: 78 Adegan Diperagakan Ferdy Sambo CS Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J, Duren Tiga Saksi Kepergian Yosua

Kalau rumah di Magelang sudah pasti tidak, karena seperti diketahui dari keterangan kuasa hukum Brigadir J mengatakan, ada keributan antara Putri dan Ferdy Sambo, setelah mereka merayakan ultah pernikahannya di magelang.

Itu juga diamini oleh mantan kuasa hukum Bharada E, yakni Deolipa Yumara.

Anjas melihat ada beberapa adegan yang cukup menarik, walaupun secara eksplisit tidak dapat mewakili motif, tapi ada ekspresi-ekspresi yang bisa ditangkap.

Menurut Anjas, Ferdy Sambo terlihat tenang, berusaha mengontrol emosi, walaupun terdapat rasa takut dan marah.

Anjas menambahkan, sementara mayoritas ekspresi dari Putri adalah sering menunduk, terlihat beberapa kali mengobrol sambil melihat Ferdy Sambo, tapi tidak melihat dengan waktu yang lama.

Menurut Anjas, ini tipikal adalah orang-orang yang melakukan kesalahan, malu dan juga berbohong, itu adalah gabungan dari semuanya.

"Kalau kita mungkin dengan pasangan melakukan kebohongan, itu kita tidak akan bisa melihat mata lawan bicara kita itu lama," katanya.

Paling hanya 1 atau 2 detik, kepala kita nunduk lagi.

"Tapi kalau kita yakin dengan apa yang kita katakan, itu biasa kita akan melihat mata dan berani mengobrol pada umumnya seperti itu," ujarnya.

Ia melihat Putri dari sekian menit berada di kursi sofa lebih banyak menunduk dan tidak mau melihat Ferdy Sambo.

Tidak melihatnya itu karena malu sih, bukan karena marah.

Berbeda dengan ekspresi Ferdy Sambo, menurut Anjas, ia melihat Ferdy Sambo lebih cenderung kayak merasa mayoritasnya ada ekspresi kemarahan, tetapi marah yang ditahan.

"Ini marah bisa ada beberapa interpretasi, bisa jadi dengan situasi karena menggunakan baju tahanan tersangka," paparnya.

"Atau marah mungkin dengan orang-orang yg selama ini dia bantu, misalnya ada oknum-oknum anggota polisi yang sering dia bantu dan dugaan macam-macam, misalnya ada yang menduga bahwa banyak anggota Polri, oknum diduga menerima bantuan uang dari Ferdy Sambo, mendapatkan bagian-bagian juga," sambungnya.

Dalam video tersebut terlihat Putri Candrawathi menunduk dan mengusap air mata, tapi menurut Anjas itu bukanlah tangisan, karena tidak ada air mata yang muncul, tapi lebih pada rasa malu dan rasa bersalah.

Ini tipikal yang mirip ketika diwawancarai oleh media massa pada saat Putri menjenguk Ferdy Sambo, pada saat ditahan pertama kali di Mako Brimob. m

Terlihat pada waktu itu kata Anjas, Putri selalu menunduk dan tidak mau melihat kedepan terlalu lama.

Menurut Anjas, pada saat Ferdy Sambo memeluk Putri, terlihat bukanlah pelukan genuine.

"Dia (Putri) memeluk, tapi tidak ada rasa kenyamanan antara Putri dan Ferdy Sambo," kata Anjas.

"Pelukan Ferdy Sambo hanya berdasarkan kemanusiaan saja, karena Putri merupakan ibu dari anak-anaknya," lanjutnya.

Anjas menilai masih ada ekspresi kemarahan dari Ferdy Sambo dalam video tersebut.

Menurut Anjas, kesan yang terlihat dari tipikal Putri tersebut, merupakan sumber permasalahan disini adalah putri, karena dia merasa sangat bersalah, dengan apa yg telah terjadi.

Masih menurut Anjas, Ferdy Sambo dinilai tak terlalu tertekan, tapi mayoritasnya dia sudah terlihat santai-santai saja atau pasrah-pasrah saja.

"Sepertinya ini adalah satu indikasi bahwa tidak ada rasa penyesalan pada saat dia menghabisi brigadir J," katanya.

Karena menurut Anjas, Ferdy Sambo pada keterangan yang diklaimnya, bahwa Brigadir J telah melukai harkat dan martabat sebagai seorang pria dan sebagai kepala rumah tangga.

Apapun kesalahan seseorang, seandainya statement dari Ferdy Sambo itu benar.

Bagi Anjas yang melukai harkat dan martabat itu misalnya kalau istri kita selingkuh itu nggak merusak harkat dan martabat kita.

"Yang merusak itu ketika Ferdy Sambo yang selingkuh atau mengkhianati pasangannya," tutupnya.***

Editor: Abdul Imran Aslaw

Sumber: YouTube Anjas YouTube Polri TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah