Network
TERAS GORONTALO - Perhatian publik terus tertuju terhadap kasus tewasnya Brigadir J.
Meskipun telah menetapkan 5 tersangka namun publik masih bingung dengan isu liar yang beredar.
Salah satunya adalah rekomendasi Komnas HAM kepada Polri terkait dengan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.
Dalam kasus tewasnya Brigadir J, dari awal di skenariokan dugaan pelecehan seksual yang terjadi terhadap Putri Candrawathi yang diduga menjadi motif pembunuhan Ferdy Sambo kepada Brigadir J.
Baca Juga: Komnas HAM Bersikeras Putri Candrawathi Dilecehkan, Refly Harun: Agak Aneh
Ketika kasus tewasnya Brigadir J mencuat ke publik, banyak kejanggalan karena berawal dari pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo yang dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan.
Skenario pelecehan seksual yang dialami oleh Putri Candrawathi hingga terjadi tembak menembak yang menewaskan Brigadir J melibatkan salah satu staf ahli Kapolri yakni Fahmi Alamsyah.
Dikutip Teras Gorontalo dari SeputarTangsel.Pikiran-Rakyat.com, Nama Fahmi Alamsyah tak pernah lagi disebut dalam kasus Brigadir J padahal Ferdy Sambo sempat menghubungi Fahmi Alamsyah.
Pasca pengunduran dirinya sebagai staf ahli Kapolri, Mantan kabareskrim Ito Sumardi meyakini bahwa kesaksian Fahmi harus didalami.
Baca Juga: Viral! Video Diduga Sosok ART Ferdy Sambo Sebut Ruang Rahasia Penuh Mayat Polisi
"Karena dia terlibat juga sebagai pembuat skenario," kata Ito Sumardi melalui kanal Youtube Uya Kuya TV pada Rabu, 7 September 2022.
Ito Sumardi meyakini penyidik akan menjalankan apa yang diperintahkan oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Meski begitu, penyidik pasti mendalaminya, akan tetapi menurut Ito Sumardi tak semua dibuka ke publik.
"Ada hal-hal yang tidak disampaikan ke umum. Tetapi bahwa semua yang terlibat akan dikenakan sesuai janji Kapolri," yakin Ito Sumardi.
"Motif itu tidak penting, karena motif itu bisa dibuat-buat," ujar Ito Sumardi saat ditanya mengenai motivasi Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan pada kepada Brigadir J.
Kalau mengaku pelecehan seksual, sedangkan alat buktinya gak ada, gak mungkin juga menjadi sesuatu yang harus disidik.
Bahkan Ito juga menyebut bahwa rekonstruksi dalam proses peradilan juga tak terlalu penting.
"Rekonstruksi hanya sebagai skenario agar hakim mengetahui," pungkasnya.
Diketahui, Komnas HAM meminta Polri untuk menindaklanjuti temuannya dalam investigasi kasus pembunuhan Brigadir J. Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan bahwa permintaan itu berdasarkan dari kesimpulan temuan dan analisis kasus tersebut.
"Tentu saja dalam proses penegakan hukum dan memastikan proses tersebut berjalan imparsial bebas dari intervensi, transparan serta akuntabel berbasis saintifik crime investigation," urainya.
Di kasus ini Komnas HAM menemukan dugaan kekerasan seksual yang dialami oleh istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi di Magelang, Jawa Tengah.***
DISCLAIMAER: Artikel ini sebelumnya tayang di Seputar Tangsel.Pikiran-Rakyat.com dengan judul, "Pembuat Skenario Pelecehan Seksual Putri Candrawathi, Fahmi Alamsyah Diperiksa, Begini Kata Ito Sumardi".
