Network
TERAS GORONTALO - Insiden Duren Tiga yang tewaskan Brigadir J terus diungkap pihak Polri.
Pasalnya, kasus pembunuhan Brigadir J selalu jadi sorotan publik hingga saat ini.
Didalangi Ferdy Sambo, kasus pembunuhan Brigadir J masih menyimpan banyak misteri yang belum terpecahkan.
Hal ini membuat pihak Polri gerak cepat tangani kasus kematian Brigadir J di rumah Ferdy Sambo.
Baca Juga: Soal Dugaan Pelecehan Seksual dan Isu Perselingkuhan Putri Candrawathi di TKP Merebak
Selain itu, pada awal kasus pembunuhan Brigadir J isu pelecehan seksual sering di perbincangkan.
Isu pelecehan seksual yang katanya dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi santer dibicarakan.
Namun, isu tersebut diduga ada skenario yang di susun salah satu sosok dibalik Putri Candrawathi.
Baca Juga: Begini Potret Polwan Cantik AKP Rita Yuliana Kenakan Hijab, Netizen: Jadi Pengen Ke Monas
Dikutip dari seputartangsel, kasus pembunuhan Yosua Hutabarat atau Brigadir J terus menjadi sorotan.
Kasus pembunuhan yang sejak awal diskenariokan dugaan pelecehan seksual yang dialami istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi kini memasuki babak pemeriksaan saksi menggunakan deteksi kebohongan atau lie detector.
Sejak awal kasus ini muncul, banyak keganjilan dalam skenario pelecehan seksual.
Salah seorang yang terlibat dalam skenario pelecehan seksual hingga terjadi tembak-menembak adalah staf ahli Kapolri, Fahmi Alamsyah.
Baca Juga: Viral! Penjual Durian Mirip 'Ketua Geng Duren 3' Ferdy Sambo, Kadiv Propam yang Tertukar
Hingga kini nama Fahmi Alamsyah tak disebut-sebut dalam proses pemeriksaan para tersangka pembunuhan yang didalangi Mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Mantan Kabareskrim Ito Sumardi meyakini bahwa kesaksian Fahmi Alamsyah harus didalami.
"Karena dia terlibat juga sebagai pembuat skenario," kata Ito Sumardi melalui kanal Youtube Uya Kuya TV pada Rabu, 7 September 2022.
Meski begitu Ito Sumardi meyakini Penyidik menjalankan apa yang diperintahkan oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Meski tak terbuka, Ito Sumardi mengaku penyidik pasti mendalaminya.
Akan tetapi tak semua harus dibuka ke publik.
"Ada hal-hal yang tidak disampaikan ke umum. Tetapi bahwa semua yang terlibat akan dikenakan sesuai janji Kapolri," yakin Ito Sumardi.
Ito menjelaskan bahwa dalam proses hukum semua bukti pasti akan ditanyakan oleh Jaksa.
Sehingga Polisi akan mendasarkan pemeriksaan pada alat bukti bukan motivasi.
"Motif itu tidak penting, karena motif itu bisa dibuat-buat," ujar Ito Sumardi saat ditanya mengenai motivasi Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan pada ajudannya, Brigadir J.
Kalau mengaku pelecehan seksual, sedangkan alat buktinya gak ada, gak mungkin juga menjadi sesuatu yang harus disidik.
Bahkan Ito juga menyebut bahwa rekonstruksi dalam proses peradilan juga tak terlalu penting.
"Rekonstruksi hanya sebagai skenario agar hakim mengetahui," pungkasnya.
Disclaimer: Artikel ini sudah pernah tayang di seputartangsel dengan judul "Pembuat Skenario Pelecehan Seksual Putri Candrawathi, Fahmi Alamsyah Diperiksa, Begini Kata Ito Sumardi"
