Sambo Ibarat Kapal Titanic yang tak Bisa Karam, Rocky Gerung: 'Was-was Kalo Ferdy Sambo Masuk Pengadilan'

- 24 September 2022, 06:16 WIB
Sambo Ibarat Kapal Titanic yang tak Bisa Karam, Rocky Gerung: 'Was-was Kalo Ferdy Sambo Masuk Pengadilan'
Sambo Ibarat Kapal Titanic yang tak Bisa Karam, Rocky Gerung: 'Was-was Kalo Ferdy Sambo Masuk Pengadilan' /tangkapan layar Youtube Rocky Gerung Official/

TERAS GORONTALO - Kasus pembunuhan Brigadir J yang menyeret mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo masih terus bergulir.

Ferdy Sambo diketahui menjadi dalang dari terjadinya peristiwa pembunuhan yang menyebabkan Brigadir J merenggang nyawa.

Penyelesaian kasus ini pun masih belum menemui titik terang.

Baca Juga: Viral Dua Bocah Sekolahan 'Sentil' Ferdy Sambo Lewat Nyanyian, Lirik : Kematiannya Juga Mereka Sandiwarakan

Tak sedikit pihak menganggap kasus yang melibatkan Ferdy Sambo dan juga Istrinya ini sengaja diperlambat.

Ketidakjelasan kasus ini menimbulkan berbagai asumsi dari masyarakat bahkan orang-orang penting di negeri ini.

Salah satunya yang mencoba menelisik kasus Ferdy Sambo ini yakni Rocky Gerung.

Belum lama ini, Rocky Gerung dalam akun youtubenya @Rocky Gerung Official mengungkapkan peristiwa Ferdy Sambo betul-betul mengubah cara berfikir bangsa Indonesia.

Pasalnya, menurut Rocky Gerung kesepakatan untuk menghasilkan keadilan tidak lagi dibatasi oleh kadrun, cebong, agama, dan sebagainya.

Di simbol-simbol keadilan akhirnya muncul lagi. Dirinya menganggap keajaiban dalam sejarah di ujung kekacauan selalu ada titik cerah.

Baca Juga: Hasnaeni Moein 'Wanita Emas' Rugikan Negara Rp 2,5 Triliun dan Rp 16 Miliar untuk Pribadi

Kata Rocky Gerung, perkara Ferdy Sambo tersebut akan sangat kompleks karena didalamnya ada kepentingan yang makin lama makin terlihat berlapis-lapis.

Selain itu, politisasi daei kasus Brigadir J ini juga pasti berlanjut, karena Ferdy Sambo mewakili satu kondisi yang betul-betul berantakan.

Lewat Kasus Ferdy Sambo akhirnya publik melihat adanya upaya lipat gulipat, sogok menyogok, ancam mengancam terjadi di belakang keadaan kriminalnya Ferdy Sambo.

Rocky Gerung memastikan ancam mengancam politik, intai mengintai jabatan pasti terjadi.

"Kasus Ferdy Sambo justru membuat kita bening untuk melihat keadaan bahwa, kerapuhan institusi itu ada pada tingkat yang paling tinggi pada akhirnya," terang Rocky Gerung dalam akun Youtubenya.

Baca Juga: Sering Berikan Edukasi Hukum di Akun Rumah Pancasila, Pengacara Yosep Parera Jadi Tersangka KPK

Disimpulkan Rocky Gerung, orang akan was-was apabila Ferdy Sambo masuk pengadilan.

Karena bisa dipastikan apakah Ferdy Sambo akan menjadi semacam pintu untuk membuka kasus lain seperti korupsi, yang makin lama makin gila di negeri ini.

Atau justru kasus Ferdy Sambo ini akan menjadi akhir dari sebuah kasus yang tidak bisa dibuka pada akhirnya.

"Jadi soal ini yang kita tunggu, tapi kita selalu tahu sejarah-sejarah akan membukakan jalan pada pada mereka yang ingin menyempurnakan bangsa ini ke arah yang lebih baik," kata Rocky Gerung.

Dalam percakapan bersama Hersubeno Arief dalam video tersebut, dirinya mengatakan kepada Rocky bahwa sidang banding Ferdy Sambo ditolak oleh majelis sidang KKEP.

Hersubeno mengatakan Ferdy Sambo mendapat putusan PTDH dari kepolisian.

Kadiv Humas Polri Dedi Prasetyo pun dalam penyampaiannya mengatakan putussan tersebut sudah final dan mengikat.

Baca Juga: Sosok Robert Priantono Bonosusatya, Penyedia Private Jet Hendra Kurniawan Disebut Dekat dengan Petinggi Polri

Tetapi sebenarnya istilah final dan mengikat tersebut ternyata tidak betul, karena ada peraturan Kapolri nomor 7 tahun 2022.

Dalam aturan tersebut menyebutkan bahwa, dalam waktu 3 tahun Ferdy Sambo masih bisa mengajukan peninjauan kembali kalau ditemukan bukti-bukti yang belum diajukan.

Artinya peluang Ferdy Sambo untuk kembali menjadi anggota Polri itu terbuka, dan orang melihat tanda tanda kekhwatiran semacam itu, terutama dikaitkan juga dengan konstruksi hukum yang kelihatan lemah.

Terus sekarang juga terungkap judi online yang ternyata sangat berkuasa dan mendref apa yabg terjadi di lingkungan Polri.

Terkait akan hal itu, Rocky Gerung mengatakan bahwa Ferdy Sambo semacam Kapal yang besar dan tidak bisa tenggelam.

Rocky Gerung menganalogikan Ferdy Sambo seperti kapal Titanic.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Celah dan Trik Ferdy Sambo Lolos Hukuman di Kasus Brigadir J, 120 Hari Lagi Bakal Bebas?

Sama seperti dulu sesudah kapal Titanic dibuat, orang berfikir kapal ini tidak bisa tenggelam.

Dan akhirnya dengan adanya kecelakaan kecil bertepatan di malam pesta pora di dalam kapal Titanic, akhirnya meluluhlantahkan dan karam kapal itu.

Begitu punkata Rocky Gerung terhadap kasus Ferdy Sambo yang mengakibatkan tewasnya Brigadir J.

Menurutnya, skandal ini mungkin melibatkan seluruh pejabat tinggi di republik ini mulai dari tahu dimana judi dioperasikan, narkoba diperdagangkan ulang, itu dulu sebagai rahasia samar-samar namun makin kesini makin jelas.

Lokasi lokasinya pun makin terbuka. Analisa Rocky Gerung keadaan ini makin lama akan bakal menggemparkan, dan kegemparan itu akan berujung kepada pimpinan-pimpinan negara.

"Saya kira nantinya orang yang akan bermain dan menyelundupkan opini publik ini akan memanfaatkan situasi ini," kata Rocky Gerung

Kelihatannya juga, Ferdy Sambo sebagai terdakwa tetap merasa bahwa dirinya punya kartu yang belum dia turunkan.

"Ini menjadi ancaman karena peristiwa Ferdy Sambo ini diduga akan bis membatalkan agenda-agenda strategis nasional," jelas Rocky Gerung.

Sebelumnya, kasus Ferdy Samo ini tidak hanya menyeret anak buahnya di Divisi Propam Polri, kasus ini juga turut mengungkap berbagai isu baru.

Belakangan terungkap adanya dugaan kekaisaran Ferdy Sambo di Kepolisian, konsorsium 303 hingga adanya dugaan kakak asuh pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Melalui dugaan itu, sebelumnya guru besar politik dan keamanan Universitas Pajajaran Prof. Muradi menyebut ada sosok kakak asuh dalam perjalanan karir Ferdy Sambo, bahkan diduga diberi hukuman ringan atas perkara.

Dilansir dari akun Youtube Jejak Investigasi, Muradi mengatakan kakak asuh yang dimaksudnya itu merujuk pada baik yang sudah pensiun maupun yang masih aktif sebagai anggota Polri.

Dalam kasus Brigadir J, Muradi menyebutkan ada 3 tipe orang atau pihak yang diduga terlibat di dalamnya.

Mereka yaitu, pelaku langsung, orang yang terlibat langsung dan orang tidak terlibat langsung tapi ikut didalamnya.

"Makannya saya bilang yuk adil bersama, kalau memang proses, proses juga kakak asuhnya, siapa yah kakak asuh ini, orang yang pernah membesarkan Ferdy Sambo,'' begitu kata Muradi dalam video tersebut.

Dalam video itu, Muradi menyebut sosok Kakak Asuh ini mencoba melobi petinggi Polri agar dapat meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Menelisik perjalanan karir Ferdy Sambo memang mencatat sejarah.

Ferdy Sambo pun disebut sebagai Jenderal bintang dua termuda sepanjang sejarah kepolisian.

Karir Ferdy Sambo seketika anjlok ketika tersandung kasus pembunuhan berencana ajudannya sendiri Brigadir J.

Dalam kasus ini, Ferdy Sambo ditetapkan sebagi tersangka dan diduga menjadi otak pembunuhan Brigadir J.

13 anggota polisi telah menjalani sidang etik karena melanggar kode etik kepolisian khususnya dalam penanganan kasus pembunuhan Brigadir j.

Kapolri bahkan menyebut ada 97 orang polisi yang diperiksa terkait kasus Ferdy Sambo ini.

Dimana dalam sidang etik ini, terdapat 31 orang terbukti melanggar kode etik sebagai anggota Polri.

Tak main-main, 4 perwira Polri bahkan mendapat sanksi maksimal yakni PTDH. Sedangkan beberapa orang lainnya mendapat Sanksi penurunan jabatan hingga sanksi administrasi.

Komisi Kode Etik Polri (KKEP) pun telah menjatuhkan vonis PTDH kepada Ferdy Sambo.

Selain itu, KKEP juga telah menolak banding yang diajukan Ferdy Sambo.

Dalam video itu juga terdapat pernyataan tegas dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mengatakan bakal membabat anggota polisi siapa saja yang nakal.

Jenderal Listyo Sigit juga menyampaikan agar anggota Polri jangan ragu-ragu untuk melakukan tindakan tegas karena menurutnya hal itu untuk kepentingan organisasi.

"Mohon maaf, kalau tidak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya yang saya potong," kata Kapolri dalam unggahan Youtube tersebut. ***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official YouTube Jejak Investigasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah