Network
TERAS GORONTALO- Titik terang dalam kasus pembunuhan Brigadir J semakin mulai terungkap.
Sedikit demi sedikit misteri kasus pembunuhan Brigadir J mulai memunculkan berbagai fakta baru.
Terbaru ini tersebar dugaan isi chat pribadi antara Brigadir J dan Putri Candrawathi.
Hal ini semakin memperkuat dugaan pembunuhan berencana yang melibatkan mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo cs.
Isi chat Pribadi antara Brigadir J dan Putri Candrawathi ini dibeberkan oleh Irma Hutabarat di kanal Youtubenya.
Baca Juga: Tak Ada Perintah Tembakan Gas Air Mata dari Kapolres Malang Ferli Hidayat, Siapa Bertanggung Jawab ?
Kala itu Irma Hutabarat bersama dengan mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Soleman B Ponto.
Dikutip Teras Gorontalo dari kanal Youtube Irma Hutabarat-Horas Inang, ternyata tidak hanya isi chat pribadi yang tersebar tetapi dengan aksi pelucutan senjata.
Irma Hutabarat mengatakan bahwa istri Ferdy Sambo ini juga melakukan pelucutan senjata api milik Brigadir J di rumah Magelang.
Dalam keterangannya, Irma Hutabarat mengungkapkan jika dua senjata milik Yosua sengaja diminta istri Ferdy Sambo kemudian diserah pada Bripka RR alias Ricky Rizal.
Diceritakannya, Yosua sempat minta senjata milik untuk dikembalikan saat perjalanan pulang dari Magelang menuju Jakarta.
Namun permintaan tersebut sama sekali tidak didengarkan Putri. Lantas apa isi chat Brigadir J dengan Putri Candrawathi?
Dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta, Brigadir J juga sempat chat dengan Putri Candrawathi dan menagih senjatanya agar dikembalikan.
Baca Juga: Update Terbaru Kasus Ferdy Sambo, Kejaksaan Mulai Verifikasi Barang Bukti Kasus Brigadir J
"Ibu bolehkah dikembalikan senjata saya," lanjutnya.
Irma mengungkapkan Yosua tidak mengetahui kenapa senjata miliknya dilucuti.
"Dia tidak tahu akan dibunuh atau dibantai. Tetapi dua senjata satu laras panjang dan satu pistol itu tidak pernah dikembalikan," sambungnya.
Irma Hutabarat menerka jika senjata Yosua sudah diminta satu hari sebelum dirinya dieksekusi.
Sementara itu, Soleman B Ponto pun menilai sangat aneh senjata itu diambil jika tidak ada sesuatu.
"Secara normatif dia sudah dikasih senjata, ya sudah. Itulah salah satu petunjuknya," kata Soleman B Ponto.
Irma juga menilai tidak mungkin orang yang sudah diperkosa, lalu dikasih senjata secara baik-baik.
"Josua pun masih minta pada Si Nyonya, tolong dong kembalikan ini kan sudah mau sampai Jakarta," tuturnya.
"Artinya dia (Josua) tidak ada kesalahan sama sekali ketika masih minta senjatanya dikembalikan," lanjutnya.
Irma juga melihat hal itu sebagai hubungan yang biasa saja.
"Tidak mungkin seorang pemerkosa masih berani berbicara, Ibu tolong kembalikan senjata saya," ujar Irma Hutabarat.
Diberitakan sebelumnya, istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang juga tersangka Brigadir J akhirnya resmi ditahan di Rutan Mabes Polri.
Penahanan Si Nyonya langsung disampaikan Kapolri Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat 30 September 2022.
"Untuk mempersiapkan dan mempermudah proses penyerahan berkas tahap 2, hari ini Saudara PC kita nyatakan, putuskan untuk ditahan di Rutan Mabes Polri," kata Listyo.
Kapolri menjelaskan keputusan penahanan Putri sudah berdasarkan hasil pemeriksaan jasmani dan psikologi yang dinyatakan dalam kondisi sehat.
"Kami telah melaksanakan pemeriksaan terkait dengan kondisi kesehatan baik jasmani dan pemeriksaan psikologi. Baru saja kami mendapatkan laporan bahwa terkait kondisi jasmani dan psikologi dari saudara PC saat ini dalam keadaan baik," lanjutnya.
Menurutnya, penahanan Si Nyonya dilakukan untuk mempermudah penyerahan tersangka ke Kejaksaan Agung.
Itulah penjelasan terkait isi chat Brigadir J dengan Si Nyonya yang dibongkar Irma Hutabarat yang semakin menguatkan adanya pembunuhan berencana.***
