Ismail Bolong Bicara, Diintimidasi Hendra Kurniawan yang Mabuk, Refly Harun : Ada Delegitimasi Kabareskrim

- 8 November 2022, 19:11 WIB
Klarifikasi Ismail Bolong, Mengaku Diintimidasi Hendra Kurniawan yang Mabuk, Refly Harun : Ada Delegitimasi Kabareskrim
Klarifikasi Ismail Bolong, Mengaku Diintimidasi Hendra Kurniawan yang Mabuk, Refly Harun : Ada Delegitimasi Kabareskrim /Tangkap layar YouTube Refly Harun/

Usai kejadian pengancaman oleh Hendra Kurniawan, Ismail Bolong memilih untuk mengundurkan diri atau pensiun dini, dari pekerjaannya sebagai anggota Polri.

Menanggapi pemberitaan tersebut, Refly Harun menilai bahwa ini berarti, perang bintang memang sudah dimulai, jauh sebelum ini.

“Kalau memang fenomena ini terjadi, berarti perang bintang itu memang sudah terjadi. Artinya Hendra yang kelompok Sambo, geng Sambo ini, itu ingin sekali berarti membuat delegitimasi bahkan menggusur Kabareskrim kalau begitu,” ucap Refly Harun.

Menurut pakar hukum tata negara itu, jika seandainya Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan masih memiliki power atau kekuasaan, mungkin aka nada lobby yang dilakukan, terkait jabatan Kabareskrim.

“Dengan pengakuan itu, seandainya Sambo still in power dan Hendra still in power, mereka akan bisa, paling tidak lobi dengan Kapolri, atau jaga-jaga testimoni itu, untuk lakukan delegitimasi terhadap Agus Andrianto atau Kabareskrim ini,” jelas Refly Harun. 

“Karena saya dengar memang ya itulah yang namanya persaingan internal Polri itu, begitu itu. Dan Sigit Listyo sesungguhnya dipersepsi sebagai orang yang jauh lebih dekat dengan Hendra Kurniawan, dengan kelompok Sambo, karena mereka lebih junior,” sambungnya menambahkan. 

Refly Harun juga mengingatkan agar publik tidak boleh lupa, jika Kapolri merupakan kelahiran tahun 1969, dan angkatan ’91 di Akademi Kepolisian. 

Sementara Ferdy Sambo adalah angkatan ’93 dan Hendra Kurniawan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1995.

Adapun Agus Andrianto sendiri, merupakan lulusan yang jauh di atas ketiga orang tersebut, yaitu tahun 1989, Wakapolri lulus di tahun 1988, dan Ahmad Dofiri adalah teman seangkatan Kabareskrim. 

“Ini persoalan yang terkait dengan persaingan, atau perang bintang di internal Mabes Polri. Apakah itu terjadi? Kita bisa merasakannya dalam kasus Sambo dan lain sebagainya, tetapi tentu saja yang seperti ini bakal dibantah,” ujar Refly Harun.

Halaman:

Editor: Viko Karinda

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah