Karma Bantai Rakyat Palestina, Hidup Eks PM Israel Ariel Sharon Berakhir Tragis, Hidup dengan Tubuh Membusuk

- 1 Februari 2024, 11:48 WIB
Karma Bantai Rakyat Palestina, Hidup Eks PM Israel Ariel Sharon Berakhir Tragis, Hidup dengan Tubuh Membusuk
Karma Bantai Rakyat Palestina, Hidup Eks PM Israel Ariel Sharon Berakhir Tragis, Hidup dengan Tubuh Membusuk /

TERAS GORONTALO - Eks Perdana Menteri Israel Ariel Sharon disebut mendapatkan karma usai membantai rakyat Palestina.

Pasalnya, kisah hidup Ariel Sharon sang penjagal dari beirut harus berakhir tragis.

PM Israel 2001 - 2006 ini harus menanggung siksa setelah dirinya mengalami stroke parah pada Desember 2005.

Baca Juga: Merayu dengan Uang 100ribu, Kakek di Kotamobagu Cabuli Cucu Tiri Selama 2 Tahun!

Di mana, pada Januari 2006 Ariel Sharon mengalami pendarahan otak yang membuatnya harus terkapar tak berdaya di Rumah Sakit Tel Hashomer.

Dalam perawatan jangka panjang di Rumah Sakit tersebut, Ariel Sharon mengalami koma selama 8 tahun hingga dinyatakan meninggal dunia pada 11 Januari 2014 dalam usia 85 tahun.

Ariel Sharon dapat mendengar, merasakan, namun tubuhnya tidak bisa bergerak.

Baca Juga: Segini Harta Kekayaan Tahlis Gallang, Mantan Sekda Tiga Daerah Kini Diangkat Jadi Kadis Koperasi Dan UKM Sulut

Perlahan, tubuh Airel Sharon mulai membusuk, diawali dengan ususnya yang terinfeksi dan mulai menyebar ke organ-organ lain.

Berbagai peralatan canggih yang terpasang pada tubuhnya tidak mampu berbuat banyak, sekedar memperpanjang penderitaan yang dialami Ariel Sharon.

Komite Keuangan Knesset Parlemen Israel, biaya pengobatan Ariel Sharon mencapai 440 juta dolar pertahun atau setara 4.2 Triliun rupiah.

Baca Juga: Harta Kekayaan Eddy Hiariej, Eks Wamenkumham yang Berhasil Lolos dari Status Tersangka Kasus Suap

Apa yang terjadi pada Ariel Sharon ini, disebut-sebut sebagai karma atas apa yang diperbuatnya semasa hidup.

Lalu, apa yang diperbuat Ariel Sharon sehingga mendapatkan karma diakhir hayat?

Melansir dari kanal YouTube Nessie Judge, diakses, 1 Februari 2024, berikut pembahasannya.

Pemilik nama lengkap Ariel Scheinermann Kfar Malal, British Mandate of Palestine ini lahir pada 27 Februari 1928.

Sejak berusia 17 tahun, Ariel Sharon sudah memutuskan untuk terjun dalam dunia militer dengan bergabung bersama kelompok mafia Haganah yang sering meneror rakyat Palestina.

Paska kemerdekaan Israel, Ariel Sharon pun bergabung dengan militer dan mendapatkan posisi sebagai pemimpin kompi infateri Israel Brigade Alexandroni selama perang Arab-Israel di tahun 1948.

Karir Ariel Sharon dalam dunia militer semakin moncer setelah ditunjuk sebagai kepala staf komando utara dan kepala departemen pelatihan angkatan darat.

Meski dengan karir gemerlang di dunia militer, Ariel Sharon merasa tidak puas dan memutuskan terjun ke dunia politik dengan mendirikan partai sayap kanan Likud.

1 tahun menjadi anggota parlemen Knasset, Ariel Sharon diangkat jadi penasehat keamanan perdana menteri Israel Yitzhak Rabin.

Di tahun 1977, ia kembali menjadi anggota parlemen dan tak lama setelahnya diangkat menjadi menteri pertanian.

1981, saat perang Lebanon dan Israel pecah, Ariel Sharon ditunjuk sebagai menteri keamanan.

Dimana, dalam proses pendudukan Lebanon hingga berhasil pada 1987, militer tak hanya menargetkan pasukan pembebasan Palestina.

Pasukan militer turut membantai masrarakat sipil Lebanon dan Palestina yang berada di camp pengungsian di Sabra dan Shatila, Beirut Barat, Lebanon.

Tragedi yang terjadi pada 16-18 September 1982 ini menewaskan 3000 sampai 3500 jiwa, sebagian besar merupakan anak-anak, wanita dan orang tua, membuatnya dijuluki sebagai tukang jagal dari Beirut.

Sempat memutuskan diri untuk mundur dari menteri pertahanan karena tragedi tersebut, Ariel Sharon malah menjadi Menteri Industri dan Perdagangan 1984 - 1990.

Setelah sempat menduduki beberapa jabatan menteri yakni menteri Infrastruktur Nasional (1992-1994 dan 1996-1999), Menteri Luar Negeri (1998 -1999) Ariel Sharon diangkat menjadi PM Israel pada tahun 2001.

Hal tersebut turut memupus usaha perdamaian antara Palestina dan Israel yang digagas oleh pemimpin sebelumnya.***

Editor: Viko Karinda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah