TERAS GORONTALO – Pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan selaku koordinator PPKM Jawa-Bali, terkait kelompok orang yang menyebarkan pesan anti-vaksin Covid-19 mengundang reaksi warganet.
Bahkan, warganet menilai pernyataan Luhut terkait kelompok anti-vaksin Covid-19, harus bertanggung jawab atas banyaknya korban Covid-19 adalah hal aneh.
Dilansir Teras Gorontalo dari laman platform Hello, banyak komentar-komentar warganet soal pernyataan Luhut terkait pesan anti-vaksin Covid-19 ini.
Baca Juga: Polisi Bongkar Kasus Prostitusi Online di Denpasar, Tiga Pelaku Dibekuk
"Terserah saja kalau mau murka," tulis akun @yokelaipeni.
"Yang divaksin terus meninggal, luhut mau tanggungjawab ngak," ucap @Eddy Bhendotz.
Sebagaimana diketahui, pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim itu, menyinggung soal orang yang belum divaksin Covid-19.
Menurur Luhut, hal ini berdasarkan data pasien Covid-19 dengan gejala sedang maupun berat.
"Saya mohon, orang-orang yang menganjurkan jangan vaksinasi. Anda bertanggungjawab di komunitas mu, kalau ada yang meninggal karena tidak divaksin," kata Luhut dilansir Teras Gorontalo dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin 7 Februari 2022.
Pernyataan Luhut tersebut ia dapati dari data penanganan Covid-19. Luhut menyebutkan, dari 356 pasien meninggal akibat varian Omicron, 69 persen adalah kelompok yang belum divaksinasi Covid-19 secara lengkap.
"Dari data ini saya minta perhatian ke semua, terutama orang-orang yang menganjurkan tidak vaksin, dari 356 pasien meninggal sejak Omicron berjalan, 42 persen itu komorbid, 44 persen lansia, 69 persen belum divaksinasi lengkap," kata Luhut.
Baca Juga: Prinsip Meraih Sukses dalam Islam, Nomor 3 Paling Mujarab
Disisi lain, Luhut mengimbau kepada kelompok lansia yang belum divaksin Covid-19, agar dapat divaksinasi.
"Jangan dengarkan masukan-masukan tak jelas itu, kita bicara data, dan keselamatan anda dan keluarga," katanya.
Berdasarkan data-data di atas lanjut Luhut, pemerintah telah mengambil kebijakan-kebijakan sebagai berikut.
Baca Juga: Korban Trading Binomo Dilaporkan Crazy Rich Medan Terkait Kasus Pencemaran Nama Baik
"Yakni, mendorong percepatan vaksinasi terutama dosis dua untuk para lansia, dan kelompok rentan lain seperti pemberian vaksin booster yang cukup untuk seluruh masyarakat Indonesia," tutur Luhut.***