“Mereka tidak akan tertipu dengan apa yang mereka lihat secara sekilas. Terkadang kondisi memaksa kita untuk mengambil keputusan secara cepat, tapi tetap saja harus dipikirkan secara matang tidak bisa dilakukan dengan sembarang agar hasilnya tidak berujung pada penyesalan,” tandasnya.
3. Menilai seseorang 'I don't judge the book by the cover'
Menurut Abdi Suardin, memang kita tidak bisa menilai orang dari tampak luarnya saja butuh interaksi dan pengamatan yang lebih mendalam.
“Bisa saja dia yang tampak baik, tetapi ternyata itu dia lakukan karena ada maunya. Baru kelihatan karakter aslinya setelah berhubungan dengan orang lain yang tidak memiliki manfaat langsung kepada dirinya. Dia memperlakukan orang tersebut secara tidak hormat, tentunya kamu tidak akan mau kan berteman atau memiliki rekan seperti itu,” kata Abdi.
Menurutnya, ada juga orang yang kelihatan acuh tak acuh, penampilannya tampak jauh dari kata rapi, ngomongnya ceplas-ceplos, dan berbagai hal negatif lainnya yang membuat kita akhirnya punya alasan yang kuat untuk tidak suka pada dirinya.
“Tapi ternyata, setelah kita dekat ngobrol dengan dia dia orangnya menyenangkan, apa adanya nggak palsu dan gak penuh drama,” katanya.
4. Orang-orang cerdas tidak akan buru-buru dengan berdamai dengan dirinya sendiri
Menurut Abdi Suardin, tidak gampang untuk menjadi orang yang bisa berdamai dengan dirinya sendiri. Tidak gampang untuk selalu menerima dengan ikhlas semua kekurangan kita.
Kebanyakan orang katanya, mengalami tekanan dalam hidupnya, bukan karena apa yang dia kerjakan tidak maksimal, tapi karena dia tidak bisa menerima apa adanya dirinya.