Heboh Video Ratusan Wanita Berburqa di Afghanistan Beri Dukungan ke Taliban

12 September 2021, 22:47 WIB
Heboh Video Ratusan Wanita Berburqa di Afghanistan Beri Dukungan ke Taliban Ilustrasi wanita burqa /Pixabay/JerryEmme

TERAS GORONTALO - Heboh video ratusan Wanita berburqa di Afghanistan beri dukungan ke Taliban.

Ratusan wanita, mengenakan burqa panjang penuh itu, terlihat di video media Afghanistan pada hari Sabtu, yang dilansir tergorontalo dari alarabiya Minggu 12 September 2021.

Informasi diperoleh, ratusan wanita, mengenakan burqa panjang penuh itu, berbaris di ibu kota Afghanistan Kabul, memegang tanda-tanda mendukung Taliban.

Baca Juga: Israel Kembali Serang Gaza

Salah satu dari ratusan wanita, mengenakan burqa panjang tersebut diidentifikasi adalah Lusinan.

Ia, berdemonstrasi di luar dan di dalam Universitas Pendidikan Shaheed Rabbani, memegang spanduk pro-Taliban dan bendera kelompok itu.

Demonstran wanita di jalan dikelilingi oleh pejuang Taliban yang bersenjatakan senapan otomatis, dan tidak mengizinkan orang yang melihat untuk berbicara dengan para wanita.

Demonstrasi itu terjadi pada peringatan 20 tahun serangan 9/11 di AS yang memicu “perang melawan teror” dan invasi Amerika ke Afghanistan.

Sejak menguasai Afghanistan pada 15 Agustus, Taliban melancarkan serangan pesona untuk merehabilitasi citra garis keras mereka, menjanjikan amnesti kepada pegawai pemerintah asing dan bersumpah untuk melindungi hak-hak perempuan, sebagaimana diperbolehkan dalam batas-batas hukum Islam, Syariah.

Baca Juga: Taliban Izinkan Wanita di Afghanistan Belajar di Universitas, Tapi Ada Syaratnya!

Diberitakan sebelumnya, taliban mengizinkan Wanita di Afghanistan belajar di Universitas, dengan syarat yang ditentukan.

Diizinkannya Wanita di Afghanistan belajar di Universitas disampaikan menteri Pendidikan Tinggi Taliban yang baru, yang dikutip terasgorontalo dari reuters, Minggu 12 September 2021.

Dikatakan Menteri Pendidikan Tinggi Taliban, syarat wanita di Afghanistan belajar di Universitas, akan ada pemisahan gender, dan aturan berpakaian Islami yang menjadi wajib.***

Editor: Usman Anapia

Sumber: Reuters Alarabiyanews

Tags

Terkini

Terpopuler