Korea Utara Krisis Pangan, Kim Jong Un Minta Rakyatnya Makan Sedikit hingga 2025

8 November 2021, 19:01 WIB
Korea Utara Krisis Pangan, Kim Jong Un Minta Rakyatnya Makan Sedikit hingga 2025 /Reuters

TERAS GORONTALO – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un meminta kepada rakyatnya untuk mengencangkan ikat pinggang atau menghemat ketersediaan pangan.

Kim Jong Un memerintahkan rakyatnya makan lebih sedikit untuk beberapa tahun ke depan.

Terlebih saat ini, Korea Utara dibawah kepemimpinan Kim Jong Un tengah menghadapi kondisi darurat kekurangan makanan.

Baca Juga: Rakyat Kelaparan, Kim Jong Un Minta yang Kelaparan Berhemat Makan Sedikit Hingga 2025

Berdasarkan laporan Radio Free Asia, pejabat Korea Utara mengatakan kepada warganya untuk menerima kekurangan pangan sampai perbatasannya dengan China dibuka pada tahun 2025.

Rakyat Korea Utara pun sudah mengeluh, kekurangan makanan membuat mereka terancam tiak bisa melewati musim dingin, apalagi sampai 2025.

Dilansir Teras Gorontalo dari Instagram @updatedunia_ pada Senin, 8 November 2021. Pada Januari 2020, Pyongyang menutup perbatasannya dengan China di saat wabah virus corona mulai bergulir.

Baca Juga: Sial! Pria ini Pesan iPhone 12 Namun yang Datang Malah Sabun Batang

Kebijakan itu membawa konsekuensi serius. Harga kebutuhan pokok naik tajam karena permintaan melebihi pasokan.

Di tengah situasi pelik yang dihadapi publik Korea Utara, Kim Jong Un terus menggaungkan pentingnya kemandirian sepanjang tahun ini.

Pesan tersebut makin digaungkan pada Juli, saat Komisi Pusat memerintahkan warga agar menanam kebutuhan pokok mereka sendiri.

Baca Juga: Jeon Somi Beberkan Alasan Mengapa Dirinya Tinggalkan YJP Entertainment

Meski begitu, Badan PBB untuk Makanan dan Pertanian (FAO) memprediksi, Pyongyang masih kekurangan sekitar 860.000 ton tahun ini.

"Saat mereka meminta kami bersabar sampai 2025, mereka sama menyuruh kami untuk kelaparan sampai mati," keluhnya.

Sumber kedua sementara itu menerangkan, pemerintah bermaksud menjadikan kelangkaan makanan itu sebagai dampak strategi sukses mereka menangkal corona.

Pemerintahan Kim sudah mengeluhkan faktor eksternal seperti sanksi dunia, bencana alam, hingga virus corona sebagai penyebab mereka kekurangan pangan.

Tahun lalu, Korea Utaa menderita banjir bandang yang menghancurkan hasil panen penting dan ratusan rumah penduduk.

Tahun ini, hujan di Provinsi Hamgyong Selatan menghanyutkan ratusan hektar sawah dan merusak banyak jembatan.

Tayangan televisi pemerintah menunjukkan rumah terendam hingga atap, jembatan terputus, dan sungai yang meluap.***

Editor: Agung H. Dondo

Sumber: Instagram @updatedunia_

Tags

Terkini

Terpopuler