Mengharukan! WNI Ini Kenang Kepemimpinan Shinzo Abe Semasa Masih Perdana Menteri di Jepang

8 Juli 2022, 23:41 WIB
Mengharukan, WNI Ini Sedih Kepergian Shinzo Abe yang Tewas Tertembak, Berikut Kebijakan Mantan Perdana Menteri. /Tankapan layar YouTube NewsRoom Explains/

TERAS GORONTALO - Seluruh penduduk Jepang saat ini tengah berduka setelah mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, baru saja meninggal dunia setelah tewas tertembak.

Shinzo Abe dibunuh dengan cara ditembak saat melakukan aksi pidato yang mengakibatkan mantan Perdana Menteri Jepang terlama itu meninggal dunia.

Namun tidak hanya penduduk asli Jepang yang merasakan kesedihan kepergian Shinzo Abe, namun Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada disana pun ikut merasakan hal yang sama.

Beberapa WNI menerangkan jika Shinzo Abe merupakan sosok pemimpin yang memperdulikan mereka.

Baca Juga: Profil Shinzo Abe, Mantan Perdana Menteri Jepang Terlama yang Meninggal Ditembak

Hal ini sebagaimana dilansir TerasGorontalo dari Antara, di mana sejumlah WNI di Jepang mengaku sedih dengan kepergian mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, usai tewas ditembak saat berpidato dio salah satu wilayah negara tersebut pada Jumat, 8 Juli 2022.

Para WNI ini mengenang sebagai sosok pemimpin yang peduli migran.

Siti (21), salah seorang WNI yang sudah dua tahun bekerja di Yokosuka, Kanagawa, mengaku sedih atas kepergian Shinzo Abe.

“Terkejut, sedih sekali saat lihat berita Abe-san ditembak oleh orang tak dikenal. Beliau salah satu pemimpin Jepang yang luar biasa yang memimpin beberapa periode,” katanya saat ditemui di Festival Tanabata, Hiratsuka, Jumat.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Meninggal Dunia Setelah Dibunuh Dengan Ditembak

Wanita berhijab itu mengaku kebijakan Shinzo Abe tidak membedakan antara warga negara Jepang dan asing, terutama saat pandemi Cocid-19.

“Kita sebagai pekerja asing pun merasakan dihargai di negeri orang, dikasih bantuan yang sama jumlahnya pula,” katanya.

Kebijakan Abe lainnya yang mendukung pekerja asing, yakni menghadirkan visa Tokutei Ginou dan menghapus visa Nanmin.

Visa Tokutei Ginou merupakan status visa atau izin tinggal bagi warga negara asing yang saat ini dikenal sebagai Visa Kerja Keahlian Khusus (SSW), artinya pemegang visa tersebut dapat bekerja di perusahaan Jepang dengan hak dan kewajiban sama dengan pekerja Jepang.

Baca Juga: Shinzo Abe Dikonfirmasi Meninggal Dunia Setelah Resusitasi Diberikan Usai Penenembakan

Sementara itu, Visa Namnin, yakni visa suaka yang biasanya diperuntukkan bagi mereka yang berasal dari negara-negara yang tengah mengalami gejolak politik, krisis, sentimen agama dan suku.

Hal sama juga dirasakan Laily (29) yang mengaku terbantu dengan kebijakan Shinzo Abe, yakni bantuan langsung tunai senilai 100.000 yen (Rp13 juta) per orang bagi seluruh warga di Jepang tak terkecuali warga asing saat pandemi COVID-19 pada 2020.

“Sedih, kehilangan sosok yang baik sama pekerja asing,” ujar pekerja WNI yang sudah bermukim selama tujuh tahun di Jepang itu.

Senada, mahasiswa S3 Universitas Tokyo Ardhi Adhary Arbain juga mengaku kebijakan Shinzo Abe saat COVID-19 itu sangat membantu.

Baca Juga: Gempar! Usai Membunuh Istri dan Anak, Lelaki di Malaysia Melarikan Diri dalam Keadaan Telanjang

“Yang paling terasa sih pas pandemi corona 2020. Waktu itu kita orang asing dapat bantuan 100.000 yen per anggota keluarga, disamakan dengan orang Jepang,” katanya.

Sementara itu, WNI di Tokyo Kuswan Wahju Murianto menyayangkan kepergian Shinzo Abe karena pembunuhan. Baginya, kebijakan Shinzo Abe cukup berpihak pada terutama negara-negara Asia.

Menurutnya, sejumlah program pertukaran pemuda antara warga Jepang dan ASEAN yang dikenal dengan nama Jenesys 2.0 dan Cool Japan merupakan kebijakan Abe yang sangat membawa dampak positif bagi Jepang dan negara-negara di Asia, terutama di bidang pendidikan dan pariwisata.

“Orang-orang Jepang saat ini bisa bekerja, terutama di musim panas boleh tanpa pakai dasi juga berkat kebijakan Cool Biz dan Warm Biz Abe. Walaupun Warm Biz tidak begitu sukses, tetapi Cool Biz sangat sukses da berhasil mengubah pola kerja di Jepang yang selama ini terlalu kaku, harus berjas dan berdasi,” kata warga yang sudah tinggal di Jepang selama lebih dari dua dekade itu.***

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler