Penjajah Israel Kembali Bantai Palestina di Malam Natal, Paus Fransiskus Angkat Suara

25 Desember 2023, 17:05 WIB
Penjajah Israel Kembali Bantai Palestina di Malam Natal, Paus Fransiskus Angkat Suara /Reuters/

TERAS GORONTALO - Menjelang perayaaan hari Natal sebagai pesan perdamaian, Israel kembali lancarkan serangan ke Palestina.

Perbuatan penjajah Israel pada hari minggu, 24 Desember 2023 itu pun sangat disesali oleh Paus Fransiskus dan sebagian umat yang akan merayakan Natal.

Dalam serangan udara besar-besaran itu, juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf Al-Qidra mengatakan sedikitnya 70 warga Palestina tewas dan beberapa rumah rusak.

Baca Juga: One Piece: 5 Karakter yang Terlihat Hanya Selalu Mengandalkan Kekuatan Buah Iblisnya, Kizaru Juga...

Sejak gencatan senjata selama tujuh hari gagal pada bulan ini, pertempuran semakin meningkat dan serangan terbaru Israel banyak menewaskan perempuan dan anak-anak.

Melansir dari Reuters, Paus Fransiskus sangat menyesali tindakan Israel karena perayaan malam Natal di Betlehem yang berbatasan dengan Palestina harus dibatalkan.

Hal itu pun disampaikan Paus saat memimpin Misa Natal di Basilika Santo Petrus, Roma, dimana perayaan kelahiran tokoh perdamaian dunia itu malah dihadapkan dengan peperangan.

"Malam ini, hati kita berada di Betlehem, dimana Pangeran Perdamaian sekali lagi ditolak oleh logika perang yang sia-sia, oleh bentrokan senjata yang bahkan hingga hari ini menghalanginya untuk menemukan ruang di dunia," ucap Paus Fransiskus mengutip dari Reuters.

Pada tahun-tahun sebelum terjadi perang, umat Kristen yang berada di Palestina biasanya merayakan Natal bersama di Betlehem dengan nyanyian pujian yang diterangi lilin dan berdoa bersama.

Untuk kali ini tidak ada pohon Natal besar di Betlehem, patung-patung Natal di Gereja hanya ditempatkan pada kawat berduri sebagai simbol solidaritas.

Disisi lain, militer Israel menyatakan penyesalan atas kematian warga sipil, tetapi mereka tetap menyalahkan Hamas yang beroperasi di daerah padat penduduk namun dibantah oleh Hamas.

Dalam pesan video, pihak Israel menyatakan pasukannya akan terus berperang lebih jauh ke Gaza, sampai kemenangan atas Hamas bisa diraih oleh mereka.

Washington menahan haknya terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB soal perang tersebut, sehingga memungkinkan tindakan itu disahkan setelah pernyataan gencatan senjata dilonggarkan.

Terpisah dari itu, mediasi yang dilakukan oleh Mesir dan Qatar mengenai gencatan senjata baru untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh militan Gaza mendapat sedikit kemajuan.

Kelompok militan itu akan membebaskan sandera kecuali Israel mengakhiri serangan mereka di Gaza, tetapi Israel hanya bersedia untuk membahas penghentian pertempuran sementara.

Delegasi sekutu Hamas menegaskan kembali, setiap pertukaran sandera harus menjamin pembebasan semua warga Palestina yang dipenjara oleh militer Israel.

Hamas dan sekutunya pun berjanji akan menghancurkan Israel yang menurut mereka masih menyandera lebih dari 100 orang dari 240 orang yang mereka tangkap sejak perang 7 Oktober lalu.

Pada hari sabtu, kepala staf militer Israel mengatakan, sebagian besar pasukanya telah digerakan di utara Gaza dan akan memperluas serangan ke arah selatan.

Namun warga sipil mengatakan, pertempuran sengit terjadi pada distrik utara Gaza, terutama Jabalia yang digempur pasukan Israel dengan serangan udara sabtu malam hingga minggu.***

Editor: Viko Karinda

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler