Sampai dengan saat ini, diketahui pria tersebut sudah berada dalam karantina bersama dengan 13 orang lain, yang diketahui telah melakukan kontak dengannya.
Drastisnya peningkatan kasus cacar monyet di sejumlah negara ini dinilai tidak biasa oleh WHO.
Meskipun demikian, pihak WHO sendiri menegaskan bahwa cacar monyet belum dapat dikatakan sebagai status darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
Lantas, apa gejala dari cacar monyet ini?
WHO menjelaskan bahwa gejala umum dari penyakit ini adalah terbentuknya ruam akut atau papula atau vesikel dan atau pustula, yang sulit untuk dijelaskan pada negara non-endemik.
Selain munculnya ruam, suhu badan penderita juga diperkirakan akan naik hingga mencapai 38,5° celcius, yang digolongkan sebagai demam akut.
Tidak hanya itu saja, penderita juga akan merasakan sakit kepala yang luar biasa, adanya pembesaran pada kelenjar hati (Limfadenopati), nyeri pada otot atau myalgia, tubuh terasa lemah (asthenia), serta merasakan sakit di area punggung.
Di Indonesia sendiri, sampai dengan artikel ini dibuat, belum ada kasus cacar monyet yang telah dilaporkan.
Namun begitu, kita tetap harus waspada dan selalu menjaga kesehatan tubuh dengan berolahraga, makan makanan yang bergizi secara teratur dan istirahat yang cukup.***