Sri Lanka Memanas: Rumah Perdana Menteri Dibakar, Begini Tingkah Pengunjuk Rasa Saat Duduki Rumah Presiden

- 10 Juli 2022, 11:28 WIB
Pengunjuk rasa menduduki rumah Presiden Sri Lanka
Pengunjuk rasa menduduki rumah Presiden Sri Lanka /Tangkapan Layar/Twitter

Sejak Maret, telah terjadi protes luas yang menyerukan agar Gotabaya Rajapaksa, khususnya presiden, disingkirkan dari kekuasaan dan dimintai pertanggungjawaban atas keadaan ekonomi yang mengerikan yang sekarang dihadapi oleh 22 juta orang di negara itu.

Gotabaya Rajapaksa, seorang mantan anggota militer yang dituduh melakukan kejahatan perang ketika dia menjadi menteri pertahanan, telah menolak untuk mundur selama berbulan-bulan.

Pengunduran dirinya beberapa hari kedepan akan menandai berakhirnya penahanan dua dekade yang dimiliki keluarga Rajapaksa atas politik Sri Lanka.

Pada Sabtu malam, suasana di jalan-jalan Kolombo berubah tegang ketika para pengunjuk rasa melanggar penghalang keamanan dan membakar rumah Wickremesinghe, yang ditunjuk sebagai Perdana Menteri sementara setelah Mahinda Rajapaksa, kakak laki-laki presiden dan mantan presiden, dipaksa mundur.

Pada bulan Mei, dia juga telah menghadapi seruan untuk mengundurkan diri atas tuduhan bahwa dia menopang Gotabaya Rajapaksa.

Serangan pembakaran itu menyusul kebuntuan selama berjam-jam antara pengunjuk rasa dan Polisi di luar rumah Wickremesigne, dengan polisi menembakkan beberapa putaran gas air mata ke kerumunan.

Beberapa wartawan dipukuli dengan kejam oleh Polisi dan dibawa ke rumah sakit, memicu pernyataan dari Amnesty International Asia Selatan yang mengutuk “serangan mengejutkan”, yang “sangat memprihatinkan dan secara terang-terangan melanggar kebebasan pers”.

Meskipun kekurangan bahan bakar, puluhan ribu orang melakukan perjalanan ke pusat Kolombo pada Sabtu pagi, banyak truk dan bus yang menyita, untuk menghadiri apa yang menjadi protes terbesar terhadap presiden. Saat kerumunan membengkak dan mendorong penghalang, Polisi mulai menembakkan gas air mata.

Tetapi mereka gagal menahan para pengunjuk rasa yang marah, yang bergerak menuju rumah Presiden, pertama-tama mendobrak penghalang Polisi, dan kemudian menyerbu ke dalam properti megah, banyak yang membawa bendera Sri Lanka dan meneriakkan slogan-slogan.

Sri Lanka memanas, rumah Perdana Menteri dibakar, begitulah tingkah pengunjuk rasa saat menduduki rumah Presiden, pengunjuk rasa mengobrak abrik rumah Presiden mulai dari kamar hingga dapur, bahkan ada yang sempat memasak beberapa makanan di dapur Presiden, sementara pengunjuk rasa yang lain asik menikmati kolam renang tang berada di rumah mewah itu.***

Halaman:

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah