"Penembak datang sekitar waktu makan siang dan menembak empat atau lima petugas di pusat penitipan anak terlebih dahulu," kata Jidapa.
Menurutnya yang bekerja di kantor terdekat dengan lokasi kejadian, saat pelaku melepaskan tembakannya orang-orang mengira tembakan tersebut merupakan kembang api.
"Ini benar-benar mengejutkan. Kami sangat takut dan berlari untuk bersembunyi begitu kami tahu itu menembak. Begitu banyak anak terbunuh, saya belum pernah melihat yang seperti itu,” katanya.
Tak hanya anak-anak yang berada di pusat penitipan anak tersebut yang menjadi korban jiwa, seorang guru yang sedang hamil delapan bulan juga dibunuh.
Ia dibunuh menggunakan sebilah pisau yang digenggam pelaku.
Dalam video yang tersebar di media sosial memperlihatkan lembaran menutupi tubuh dengan bergelimbang darah yang diduga anak-anak dari korban penyerangan tersebut.***