Update Kasus Penembakan Massal di Thailand: 24 Anak Tewas hingga PM Prayut Chan-o-chan Buka Suara

- 7 Oktober 2022, 18:30 WIB
Thailand mengejutkan dunia dengan kemunculan aksi penembakan massal di sebuah pusat penitipan anak pada Kamis, 7 Oktober 2022.
Thailand mengejutkan dunia dengan kemunculan aksi penembakan massal di sebuah pusat penitipan anak pada Kamis, 7 Oktober 2022. /Reuters/

TERAS GORONTALO - Update kasus penembakan di Thailand yang terjadi pada Kamis 6 Oktober 2022.

Thailand mengejutkan dunia dengan kemunculan aksi penembakan massal di sebuah pusat penitipan anak pada Kamis, 7 Oktober 2022.

Penembakan itu terjadi di sebuah tempat penitipan anak prasekolah. Polisi menyebut anak-anak dan orang dewasa termasuk di antara korban yang ditembak dan ditikam oleh pelaku.

Pelaku sendiri teridentifikasi sebagai seorang mantan polisi.

Baca Juga: Inilah Peran Dirut PT LIB dalam Tragedi Kanjuruhan, Soal Dugaan Manipulasi Terbongkar

Terjadi di provinsi Nong Bua Lamphu, aksi penembakan massal di Thailand dilaporkan menambahkan dua korban tewas menjadi 24 anak-anak dan 12 orang dewasa.

Sedangkan 12 lainnya dilaporkan terluka dalam aksi penembakan massal itu, demikian laporan dari Departemen Hubungan Masyarakat di Nong Bua Lamphu, Thailand.

Dikutip dari Pikiran Rakyat, adapun aksi penembakan massal, menurut kepolisian setempat, terjadi sekira pukul 12.40 WIB.

Lebih lanjut, penyerang disebutkan sebagai mantan perwira berusia 34 tahun.

Bernama Panya Kamrap, mantan perwira itu dipecat tahun lalu karena tuduhan penyalahgunaan narkoba.

"Pelaku sedang menjalani persidangan atas tuduhan narkoba dan telah berada di pengadilan beberapa jam sebelum penembakan," kata polisi dalam pernyataan pers resminya, dikutip dari Xinhua News.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Alasan Tak Ada Tersangka dari PSSI atas Tragedi Kanjuruhan, Karena Panpel?

Berdasarkan kronologinya, penyerang melakukan aksi penembakan massal dengan memecahkan jendela saat pintu terkunci.

Kemudian, saat aksinya berlangsung, banyak orang-orang di dalam yang seketika terluka dan jatuh ke tanah.

Setelah melakukan aksinya itu, dia sempat kembali ke rumahnya untuk membunuh seluruh anggota keluarganya.

Hingga akhirnya, dia memutuskan bunuh diri.

Sementara itu, Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha, juga menyoroti aksi penembakan massal itu, ia menyampaikan belasungkawa terdalam untuk seluruh keluarga korban tewas.

"Tentang insiden mengerikan itu, saya ingin menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga korban tewas dan terluka," tulis Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha dalam akun Facebooknya.

Sebagai tindak lanjut, pihaknya telah memerintahkan kepolisian Thailand untuk mempercepat penyelidikan tragedi mengerikan dalam sejarah negara itu.

Baca Juga: Ferdy Sambo Ngotot Bela Putri Candrawathi dalam Kasus brigadir J, Cinta atau Strategi Baru?

***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: Pikiran Rakyat Xinhua News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah