TERAS GORONTALO - Ratusan Warga Israel Berunjuk Rasa di kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Sabtu 4 November 2024 di Yerusalem.
Benjamin Netanyahu adalah Perdana Menteri yang telah memimpin Israel selama hampir 16 tahun.
Baca Juga: Israel-Palestina: Saran 'Gila' Amicay Eliyahu, Menjatuhkan Bom Nuklir di Gaza
Dilansir Teras Gorontalo dari akun Instagram @sisiterang.official, Diketahui bahwa aksi Unjuk Rasa Warga Israel itu adalah untuk menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri.
Para Pengunjuk Rasa juga menuntut pertanggung jawaban Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena serangan hamas di Israel dan juga peperangan yang sedang panas panasnya.
Tak hanya itu, Para Pengunjuk Rasa juga mengibarkan bendera Israel di dekat kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan sambil menyuarakan niat mereka.
"Penjarakan" (Benjamin Netanyahu) sekarang!", teriak para pengunjuk rasa.
"Bibi (Nama Panggilan Benjamin Netanyahu) adalah seorang pembunuh," teriak beberapa pengunjuk rasa.
Juga dikabarkan beberapa Pengunjuk Rasa sempat bentrok dengan polisi karena berupaya untuk menerobos penghalang yang didirikan di bagian halaman kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Dari aksi Unjuk Rasa Warga Israel tersebut, menunjukan bahwa kemarahan publik Israel meningkat terhadap para pemimpin politik dan keaman mereka.
Menurut laporan dari The New Arab, bahwa tepatnya di Yerusalem di luar kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, ada ratusan orang dengan ajakan terus terang agar Benjami Netanyahu mundur dari jabatannya.
Berdasarkan juga dari informasi Chanel 13, bahwa warga yang menginginkan Benjamin Netanyahu mundur sekitaran 76%, dan sekitaran 64% menyuarakan agar secepatnya menggelar pemilihan umum di negara Israel setelah perang berakhir.
Hasil survei itu juga menunjukan ada 44% warga Israel menyalahkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena kegagalan mereka mencegah serangan milisi.
Namun sampai sekarang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu belum menerima tanggung jawab pribadi usai serangan mendadak yang dilakukan oleh hamas dan di anggap gagal melindungi warga Israel.***