TERAS GORONTALO – Air kencing adalah zat cair buangan yang terhimpun di dalam kandung kemih dan dikeluarkan dari tubuh melalui saluran kemih.
Air kencing yang normal, itu ada tanda dasar atau ciri-cirinya untuk dinilai.
Air kencing biasanya memiliki warna kekuningan tetapi ada juga yang jernih, memiliki bau yang khas dan terkadang berbau menyengat.
Seperti yang dikutip Media Teras Gorontalo di kanal YouTube milik Dokter Saddam Ismail yang tayang Selasa, 25 Januari 2022, yang berjudul ‘Penyebab Bau Kencing Menyengat dan Solusinya’
Air kencing yang berbau menyengat dipengaruhi oleh zat amonia.
Dalam vidionya, Dokter Saddam Ismail menyampaikan beberapa penyebab air kencing miliki bau menyengat, antara lain sebagai berikut:
1. Kehamilan
Pada wanita yang sedang hamil terutama pada usia trismester pertama, cenderung mengalami air kencing bau menyengat.
Baca Juga: Ketika Istri Didekati Laki-Laki Lain, Apa Dipukul? Begini Saran Ustadz Khalid Basalamah
Hal itu disebabkan oleh hormon kehamilan atau Human Chorionic Gonadotropin (HCG).
2. Kurang minum air putih
Kebiasaan kurang minum air putih ternyata bisa membuat air kencing bau menyengat. Hal itu disebabkan dehidrasi.
Jika seseorang mengalami kekurangan cairan, urine akan pekat dan menyengat.
3. Konsumsi makanan dan minuman
Ada makanan tertentu yang membuat air kencing bau menyengat misalnya petai dan jengkol karena keduanya mengandung asam jengkolat atau senyawa sulfur.
Baca Juga: Astaghfirullah! Wanita Mimpi Disetubuhi Pria Lain, Ini Artinya Menurut Buya Yahya
Makan bawang putih serta minum kopi terlalu banyak juga akan membuat air kencing bau menyengat
4. Gangguan kesehatan
Misalnya infeksi saluran kencing, ketoasidosis diabetik, diabetes melitus, sistitits dan fistulah kandung kemih.
5. Obat dan suplemen
Dokter Saddam Ismail memberikan solusi ketika mengalami air kencing bau menyengat dengan cara minum air yang banyak, hindari minuman beralkohol dan bersoda serta bercafein tinggi.
Air kencing bau menyengat tidak selalu disebabkan oleh masalah kesehatan kecuali memang disertai dengan gejala-gejala penyerta.***