TERAS GORONTALO -- Penyakit kolesterol bergerak melalui darah pada protein yang disebut lipoprotein. Dua jenis lipoprotein membawa kolesterol ke seluruh tubuh.
Diketahui, kolesterol sendiri ada 2 macam yakni LDL dan HDL.
LDL (low-density lipoprotein), kadang-kadang disebut kolesterol jahat, membentuk sebagian besar kolesterol tubuh. Kadar kolesterol LDL yang tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Sedangkan HDL (high-density lipoprotein), atau kolesterol baik, menyerap kolesterol dan membawanya kembali ke hati.
Bagaimanapun, apabila kadar kolesterol banyak meningkat di dalam tubuh, itu dapat membuat kesehatan seseorang terancam bahaya. Ada beberapa cara untuk mengatasi kadar kolesterol dalam tubuh ini.
Dilansir Teras Gorontalo dari kanal Youtube Sehat Sunnah, mengulas cara ampuh untuk mengatasi kolesterol jahat dalam tubuh menurut dokter Zaidul Akbar.
"Kalau sudah paham konsepnya nanti Anda tanya dok, apanih saran dokter supaya bebas kolesterol? Dokternya tulis resep. Resepnya apa?," kata dokter Zaidul Akbar.
Lanjut dokter Zaidul Akbar, untuk bebas dari kolesterol maka seseorang perlu mengamalkan rumusnya, yakni 8+3+B.
"Delapannya apa? puasa senin kamis sebulan. Tiganya apa? ayyamul bidh. B-nya apa? berbekam. Hilang kolesterolnya," ujar dokter Zaidul Akbar.
Selain itu, menurut dokter Zaidul Akbar, IF atau Intermittent Fasting dapat menjadi solusi lain untuk menyingkirkan kelebihan kolesterol dalam tubuh. Intermittent fasting itu sendiri suatu metode diet puasa dan seseorang perlu membiasakan lapar.
"Jadi kalau Anda bapak ibu sekarang pengen hidup sehat, jangan pernah biarkan lambung Anda penuh. Itu kata kuncinya. sebab apa? ada satu proses dalam tubuh kita namanya autofagi," jelasnya.
Ditambahkan dokter Zaidul Akbar, dapat terjadi seandainya seseorang itu dalam kondisi lapar.
Bahkan, autofagi ini juga merupakan suatu penemuan baru yang ditemukan oleh dokter di Amerika atau Jepang seingatnya.
"Dia menemukan bahwa ternyata tubuh itu bisa memakan sel-sel yang rusak dengan catatan, dengan catatan kalau tubuhnya dalam kondisi lapar," ungkapnya..
Jadi menurut dokter Zaidul Akbar, apabila kingin memiliki pencernaan lebih baik bukan kurangi makanan sebenarnya.
"Tapi Anda biasakan aja sering-sering lapar," tegasnya.***