Cegah Stunting pada Anak Sejak Dini, Kenali Dampaknya

15 Juni 2023, 15:37 WIB
Ilustrasi stunting /https://rsudblora.blorakab.go.id/

TERAS GORONTALO  - Menurut World Health Organization (WHO) (2014) dalam Global Nutrition Targets 2025, stunting dianggap sebagai suatu gangguan pertumbuhan irreversibel yang sebagian besar dipengaruhi oleh asupan nutrisi.

Stunting berpengaruh pada daya tahan tubuh, perkembangan otak, dan pertumbuhan fisik. Tinggi badan anak dikatakan stunting atau keadaan tubuh yang pendek, atau sangat pendek hingga melampaui -2 SD di bawah median panjang berdasarkan tinggi badan menurut usia.

Secara global, stunting diperkirakan sekitar 171 juta sampai 314 juta terjadi pada anak usia di bawah 5 tahun, diantaranya berada di negara-negara yang terletak di benua Asia dan Afrika.

Baca Juga: One Piece 1087: Hubungan Gol D Roger dan Im Sama, Kejutan Eiichiro Oda

Tingginya prevalensi stunting di dunia menyebabkan stunting mendasari kematian pada anak, hal ini menjadi perhatian bagi para ibu dan wajib diwaspadai, mengingat sebagian besar masyarakat, masih banyak yang belum memahami istilah stunting.

Stunting menggambarkan suatu keadaan malnutrisi yang kronis dan anak memerlukan waktu untuk berkembang serta pulih kembali, menuju keadaan tinggi badan anak yang normal menurut seusianya.

Balita yang mengalami stunting memiliki risiko terjadinya penurunan intelektual, produktivitas dan peningkatan risiko penyakit degeneratif di masa mendatang.

Sedangkan stunting pada anak sekolah dasar merupakan manifestasi dari stunting pada masa balita yang mengalami kegagalan dalam tumbuh kejar (catch up growth), defisiensi zat gizi dalam jangka waktu yang lama, serta adanya penyakit infeksi.

Baca Juga: Fans Telah Ditipu Oda di One Piece 1087, Im Sama Ternyata Seorang Laki-laki yang Mendapatkan Keabadian dari..

Kenali dampak stunting pada anak yang harus diwaspadai:

1. Gangguan Kognitif
Anak dengan stunting memiliki kemampuan kognitif yang lebih buruk, bahkan memengaruhi anak-anak dalam efek jangka pendek dan panjang.

2. Mengalami Kesulitan Belajar
Tingkat fokus anak dapat terpengaruh, karena mengalami kesulitan berkonsentrasi hingga mereka kesulitan belajar.

3. Rentan Mengalami Penyakit Tidak Menular
Membuat anak lebih rentan terhadap penyakit tidak menular saat dewasa nanti, antara lain obesitas, penyakit jantung dan hipertensi.

4. Imunitas Lebih Rendah
Asupan nutrisi yang kurang dapat menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang menurun, sehingga anak lebih rentan mengidap penyakit berulang.

5. Hilangnya Produktivitas
Stunting dapat memengaruhi produktivitas dan kinerja saat anak beranjak dewasa, riwayat stunting terbukti kurang produktif di tempat kerja. Tentu orangtua harus memperhatikan kondisi ini, mengingtat konsekuensi dari stunting sangat serius bagi anak-anak.

Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting:

1. Konsumsi makanan dalam porsi cukup dengan nutrisi yang dibutuhkan selama hamil dan menyusui.

2. Seiring pertambahan usia, berikan nutrisi yang baik pada Si Kecil, seperti Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dan nutrisi penting lainnya.

3. Periksa kehamilan, pertumbuhan dan perkembangan anak setelah lahir secara rutin.

4. Terapkan pola hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan sebelum makan, serta menyediakan sanitasi yang bersih di lingkungan rumah.

Penting bagi orangtua untuk mengetahui cara mencegah serta dampak dari stunting, serta tidak ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai sumber gizi yang baik untu ibu hamil dan anak-anak.***

Editor: Viko Karinda

Tags

Terkini

Terpopuler