Rabies Masih Menjadi Ancaman Serius di Indonesia, Simak Bahaya Virus Rabies dan Upaya Pencegahan

17 Juni 2023, 12:59 WIB
Waspada anjing rabies /freepik

TERAS GORONTALO - Rabies, penyakit yang disebabkan oleh virus rabies, tetap masih menjadi ancaman yang serius di Indonesia.

Baru-baru ini, kasus kematian seorang bocah perempuan berusia 5 tahun di Bali mengingatkan kita akan bahaya rabies.

Selain itu, insiden yang sama juga terjadi, di mana seorang bocah laki-laki tergigit oleh anjing tetangganya mengalami gejala parah dan tidak terselamatkan.

Baca Juga: One Piece 1087: Diam-diam Membantu Luffy Jadi Raja Bajak Laut, Morgans Ternyata Mantan Kru Roger

Kejadian-kejadian ini memperlihatkan bahwa Rabies masih endemik di berbagai daerah di Indonesia, dan tingkat kematian akibat Rabies bisa mencapai 100% jika gejala saraf sudah muncul.

Rabies dapat ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi virus rabies, virus tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka pada kulit yang terjadi akibat gigitan atau cakaran tersebut.

Setelah masuk ke dalam tubuh, virus rabies akan berpindah melalui jaringan saraf menuju otak, dan setelah mencapai otak, virus tersebut akan bereplikasi dengan cepat dan menyebabkan kerusakan yang serius.

Penelitian menunjukkan bahwa setelah virus rabies masuk ke dalam tubuh manusia, virus tersebut menyerang sistem saraf dengan kecepatan rata-rata 3 mm/jam.

Baca Juga: Akhirnya Hubungan Zoro dan Bogard Terungkap di One Piece 1087, 3 Gaya Pedang Kalahkan Kurohige hingga..

Virus tersebut bergerak melalui jaringan saraf menuju otak, proses ini membutuhkan waktu tertentu tergantung pada lokasi luka dan jaraknya dari otak.

Setelah terinfeksi gigitan hewan yang membawa virus rabies, manusia dapat menunjukkan gejala dalam rentang waktu yang bervariasi.

Beberapa orang mungkin mengalami gejala dalam waktu singkat, sementara yang lain mungkin membutuhkan waktu hingga dua bulan sebelum gejala muncul.

Tak hanya itu, virus rabies juga menyebar ke kelenjar air liur, mencemari air liur yang dihasilkan oleh hewan terinfeksi.

Gejala awal infeksi rabies pada manusia umumnya meliputi demam, otot melemah, kesemutan, dan sakit kepala.

Gejala ini kemudian berkembang menjadi gejala lanjutan, seperti takut air (hydrophobia), takut cahaya, hipersalivasi (air liur yang berlebihan), sesak napas, dan kejang-kejang.

Jika gejala lanjutan muncul, ini menandakan bahwa sistem saraf sudah sepenuhnya terkena, dan kondisi tubuh akan semakin memburuk hingga akhirnya berujung pada kematian.

Untuk itu, penting bagi kita untuk mengetahui tindakan preventif yang harus dilakukan setelah terkena gigitan atau cakaran hewan yang dicurigai terinfeksi rabies.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah :

- Membersihkan luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit.

- Menggosok luka atau tindakan lainnya sebaiknya dihindari, karena hal ini justru dapat menimbulkan luka baru dan membantu virus masuk lebih dalam ke dalam tubuh melalui luka tersebut.

- Setelah membersihkan luka, sebaiknya diberikan antiseptik pada luka tersebut.

- Penanganan selanjutnya akan tergantung pada kategori risiko luka, risiko rendah meliputi garukan atau lecet di area badan, tangan, atau kaki, serta jilatan pada kulit.

- Risiko tinggi meliputi jilatan atau luka pada mukosa seperti selaput mata, mulut, genital, atau anus, luka di atas daerah bahu seperti leher, wajah, dan kepala, luka pada jari tangan dan kaki, serta luka ganda atau banyak.

- Setelah membersihkan luka, segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat, seperti puskesmas atau jika malam hari, dapat langsung menuju UGD RS.

Untuk mencegah rabies, penting melakukan Vaksinasi hewan peliharaan, terutama anjing dan kucing, hal ini sangatlah penting.

Vaksinasi dapat melindungi hewan peliharaan dari infeksi Rabies serta dapat mengurangi risiko penularan kepada manusia.

Kesadaran akan bahaya Rabies dan tindakan preventif yang tepat sangat penting dalam melawan penyebaran penyakit ini.

Pemerintah, petugas kesehatan, dan masyarakat secara bersama-sama perlu bekerja sama untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya Vaksinasi hewan peliharaan serta langkah-langkah preventif lainnya untuk mencegah penyebaran Rabies di Indonesia.***

 

Editor: Viko Karinda

Tags

Terkini

Terpopuler