Bahaya Racun Ini Bagi Tubuh, Zaidul Akbar : Bukan Fisik, yang Harus Dihindari adalah Penyakit Emosi

12 Oktober 2023, 15:00 WIB
dr. Zaidul Akbar Memberikan Tips Menjalani Puasa Bagi Penderita Penyakit Stroke /Tangkapan Layar Youtube dr. Zaidul Akbar Official/

TERAS GORONTALO – Hanya sedikit yang menyadari bahwa tak hanya dari makanan, namun racun juga dapat hadir dalam bentuk emosi pada tiap orang. 

Tanpa kita tahu, perasaan cemas, penyesalan masa lalu, kekhawatiran akan masa depan, overthinking dan overreaction sedikit demi sedikit menggerogoti jiwa.

Racun emosi atau sampah emosi ini tentunya cenderung merusak pribadi seseorang, bahkan tak sedikit yang dapat menular ke orang lain.

Ada sisi lain yang mungkin kurang kita sadari meski hakikatnya hal tersebut ada di lingkungan sekitar, atau mungkin dalam rumah tangga kita. 

Padahal bisa saja racun emosi ini menjadi cikal bakal dari masalah yang besar, atau trigger terjadinya suatu hal yang merusak.

Dilansir dari kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official, penyakit-penyakit kompleks atau yang disebut kronik degeneratif ternyata tidak lepas dari emosi yang terpendam dalam diri seseorang.

Zaidul Akbar menyebutkan emosi yang tak terbendung ini kemudian membludak hingga tak terbendung, namun sayangnya tidak tersalurkan sebagaimana mestinya.

Sampai pada akhirnya, justru hal tersebut berubah menjadi beban bagi tubuh kita sendiri, akibat tidak adanya solusi yang diperoleh.

Padahal kata Zaidul Akbar, ketika seseorang tengah berada dalam kondisi emosional yang tidak stabil, hal yang diperlukannya saat itu adalah tempat untuk berbagi. 

Karena setiap beban pikiran yang ada, memang patut untuk dikeluarkan, bukan untuk dipendam sendiri sampai akhirnya berubah menjadi sumber penyakit.

“Ingat, penyakit sejatinya yang jauh harus lebih kita khawatirkan bukanlah penyakit yang hubungannya dengan fisik, tapi penyakit yang hubungannya dengan emosi,” ungkap Zaidul Akbar.

Memang benar penyakit emosi itu ada, sebagai contoh marah atau rasa curiga terhadap seseorang.

Lho, kok rasa curiga bisa jadi racun emosi bagi tubuh?

Menurut Zaidul Akbar, orang-orang yang memiliki penyakit curiga, umumnya akan menerima konskuensi lain ke organ dalam tubuhnya.

Misalkan ke organ jantung, di mana ada kemungkinan organ tersebut bisa terkena dampak negatif dari racun emosi tadi.

Hal yang paling sering terjadi adalah ketika seseorang merasa curiga terhadap sesuatu yang sebenarnya baik bagi tubuh, contohnya air kelapa.

Orang di seluruh dunia tentu sudah tahu seperti apa manfaat dan kegunaan air kelapa bagi kesehatan tubuh. 

Namun karena bisikan setan atau iblis yang mencoba untuk meracuni pikiran, akhirnya justru menyulut emosi negatif kita sendiri.

Apa yang sudah kita ketahui tentang kebaikan dari air kelapa kemudian hilang, dan digantikan dengan perasaan curiga berlebihan yang sulit untuk dihilangkan.

“Apakah itu akan punya efek ke tubuh atau diri seseorang? Maka jawabannya iya, apalagi terus berulang. Makanya jangan sering kita curiga dengan sesuatu,” tegas Zaidul Akbar.

Dia juga menekankan bahwa perasaan curiga ini umumnya sering melanda kaum wanita.

Itu disebabkan karena cara berpikir dan bersikap seorang wanita tidak menggunakan logika, namun lebih pada perasaan atau emosi.

Meski hal tersebut merupakan fitrahnya seorang wanita, bukan berarti tidak memerlukan tuntunan atau bimbingan.

Zaidul Akbar mengatakan bahwa sudah sepatutnya apa yang sudah menjadi fitrah seorang wanita itu tetap dijaga atau dikawal, sesuai dengan syariat Islam yang ada.

Terutama ketika si wanita ini memiliki kebiasaan untuk menaruh curiga yang berlebihan terhadap pasangannya sendiri, atau suaminya sendiri.

“Curiga dengan suami mungkin, atau curiga dengan ini-itu. Nggak percayaan. Ya tinggal tunggu waktunya jantungnya akan bermasalah. Jadi saya katakan racun emosi itu sampah emosi,” pungkas Zaidul Akbar.

Nah, jadi gimana nih?

Apa kita akan tetap terus memupuk rasa curiga terhadap berbagai hal, sesepele apapun itu?

Ataukah kita mengambil langkah untuk berubah dan berusaha mengurangi sedikit demi sedikit perasaan curiga yang muncul?

Semuanya ada di tangan kita sendiri.

Sehat ataupun sakit, sebenarnya semua berawal dari pikiran kita sendiri. 

Tinggal bagaimana keinginan kita saja untuk mengubah segala sesuatu menjadi hal yang positif, bagi kesehatan tubuh.***

Editor: Viko Karinda

Tags

Terkini

Terpopuler