Kenali Beberapa Gejala Gangguan Mental yang Harus Segera Ditangani

20 Oktober 2023, 18:00 WIB
Mental health for women vector /

TERAS GORONTALO - Siapa yang tidak kenal dengan Robin Williams, Kurt Cobain, Chester Bennington, Kate Spade, Amy Winehouse, Anthony Bourdain, Kim Jong Hyun, Sulli, Ahn So Jin, Park Yong Ha dan Goo Hara.

Mereka adalah selebritis ternama, terbilang sukses dan memiliki harta yang melimpah. Tapi apa kalian tahu kesamaan mereka?

Ya, mereka sama-sama mengakhiri hidupnya saat berada di puncak kesuksesan.

Pastinya kita tidak habis pikir mengapa orang yang memiliki harta dan ketenaran justru merasa depresi dan akhirnya nekat melakukan bunuh diri.

Apa penyebabnya? Apakah ada ciri-ciri orang yang berpotensi bunuh diri? Bisakah bunuh diri itu dicegah?

Bunuh diri (dalam bahasa Inggris: suicide, berasal dari kata Latin suicidium, dari sui caedere, "membunuh diri sendiri") adalah sebuah tindakan sengaja yang menyebabkan kematian diri sendiri.

Bunuh diri ini bukanlah penyakit mental, namun biasanya merupakan potensi hasil dari penyakit mental yang serius, meliputi depresi, kelainan bipolar, stress, skizofrenia, kegelisahan, atau gangguan post-trauma.

Bahkan tak jarang bunuh diri juga dapat disebabkan oleh ketergantungan alkohol / alkoholisme dan penyalahgunaan obat,

Bunuh diri dapat memengaruhi siapa saja, namun ada beberapa karakteristik dan kondisi yang dapat meningkatkan risiko tersebut.

Beberapa orang mungkin lebih cenderung mencoba untuk bunuh diri jika memiliki gangguan mental.

Sekitar 90 persen orang yang melakukan bunuh diri mengalami masalah psikologis pada saat kematian mereka.

Berikut beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya bunuh diri yang berhasil dirangkum oleh Teras Gorontalo melalui WHO (World Health Organization) dan National Health Service UK (United Kingdom) di antaranya :

1. Gangguan Bipolar
Orang yang memiliki gangguan bipolar akan mengalami perubahan mood yang sangat drastis. Yang tadinya merasa sangat gembira dan bersemangat, mendadak bisa berubah menjadi sedih, tidak bersemangat, dan bahkan depresi.

Mereka ini memiliki risiko 20 kali lebih tinggi untuk melakukan percobaan bunuh diri, jika dibandingkan dengan orang normal.

Diperkirakan, satu dari tiga orang dengan gangguan bipolar akan mencoba bunuh diri setidaknya satu kali selama hidupnya.

Tidak hanya itu saja, penderita gangguan bipolar yang juga memiliki masalah kecemasan memiliki risiko mencoba bunuh diri yang lebih tinggi.

2. Depresi Berat
Ciri-ciri orang yang mengalami depresi berat adalah merasa putus asa, suasana hati yang buruk, merasa lelah, atau kehilangan minat dan motivasi dalam hidup.

Ciri-ciri semacam ini dapat memberi dampak buruk bagi kehidupan orang tersebut secara menyeluruh.

Karena pada akhirnya, hal ini dapat memicu mereka untuk lebih mungkin mencoba untuk bunuh diri.

Apabila hal ini dialami oleh ibu atau ayah yang baru saja memiliki bayi, maka kondisi ini disebut depresi postpartum.

3. Anoreksia Nervosa
Menjauhi makanan sebisa mungkin dan selalu berbohong bahwa mereka tidak lapar atau sudah makan, itulah tanda-tanda pengidap anoreksia nervosa.

Penderita gangguan makan ini selalu merasa dirinya gemuk, sehingga membuat mereka terus-menerus menurunkan berat badan, sehingga mereka selalu berusaha untuk mengendalikan dan membatasi apa yang mereka makan.

Diduga 1 dari 5 pengidap anoreksia nervosa akan melakukan percobaan bunuh diri setidaknya sekali selama hidupnya.

Akan tetapi jangan juga menganggap ini sebagai hal yang sepele. Terbukti angka kematian karena bunuh diri cukup tinggi pada pada penderita gangguan makan ini, terlebih pada remaja wanita.

4. Gangguan Kepribadian Ambang
Gangguan ini disebut juga borderline personality disorder (BPD). Tanda utama seseorang memiliki gangguan kepribadian ambang adalah sering menyakiti diri sendiri.

Tanda lainnya dapat dilihat dari kondisi emosi yang tidak stabil dan terkadang kesulitan dalam bersosialisasi.

Mereka ini cenderung memiliki riwayat pelecehan seksual pada masa kecilnya dan memiliki risiko lebih tinggi untuk melakukan bunuh diri.

Diperkirakan lebih dari setengah orang-orang dengan gangguan ini akan melakukan percobaan bunuh diri setidaknya sekali selama hidupnya.

5. Skizofrenia
Sering berhalusinasi, perubahan perilaku atau percaya kepada hal-hal yang tidak benar adalah tanda-tanda orang dengan skizofrenia.

Diperkirakan, 1 dari 20 orang dengan skizofrenia akan mencoba untuk bunuh diri.

6. Menjadi Korban Bullying
Banyak orang yang menganggap bahwa bullying merupakan hal yang biasa terjadi di masa sekolah.

Tapi mereka tidak paham bahwa justru perilaku ini dapat menjadi salah satu pemicu tindakan bunuh diri.

Karena banyak korban bullying yang tidak dapat menceritakan apa yang dia rasakan, kebanyakan dari mereka memilih untuk tetap diam dan memendam semuanya sendiri.

Ketika semua beban itu tak sanggup lagi untuk dipikulnya, maka bunuh diri menjadi satu-satunya jalan keluar untuk lepas dari penderitaan.

7. Faktor Sosial dan Ekonomi
Tak jarang kita temukan orang-orang yang mengalami depresi ketika dihadapkan pada permasalahan ekonomi maupun lingkungan sosialnya.

Kehilangan pekerjaan, putus cinta atau bahkan sekedar bertengkar dengan keluarga di rumah dapat menjadi salah satu pemicunya.

Bahkan terbukti pada beberapa kasus, mereka yang mengalami beberapa hal tersebut di atas memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena merasa gagal atau tidak berguna sama sekali.

8. Pernah Mengalami Pelecehan Seksual
Kasus seperti ini banyak ditemukan terjadi di lingkungan sekitar kita. Beberapa di antaranya ada yang mampu untuk bertahan bahkan melanjutkan hidup mereka.

Tak jarang juga ada yang tidak sanggup untuk menanggung malu dan kemudian memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Hal seperti ini tentu perlu untuk dijadikan perhatian yang besar bagi masyarakat, mengingat pelaku dari pelecehan ini bahkan ada yang berasal dari keluarga sendiri.

Beberapa potensi tersebut di atas telah banyak kita jumpai dalam kehidupan masyarakat di sekitar kita. Sehingga dengan memahaminya, sangat diharapkan kecenderungan terjadinya bunuh diri ini dapat kita cegah.

Berikut beberapa tanda seseorang yang berpotensi bunuh diri berdasarkan channel YouTube SKWAD Health, yaitu :

• Sering membicarakan tentang kematian
• Mengutarakan keputusasaannya dalam menjalani hidup seperti berkata, “Buat apa saya hidup di dunia?”
• Perilaku yang menyakiti diri sendiri
• Mengancam ingin bunuh diri, misalnya berkata, “Jika kau memilih dirinya, saya akan bunuh diri.”
• Menyimpan obat-obatan yang bisa disalahgunakan
• Menjadi pemakai narkoba atau alkoholik (pemabuk)
• Sering marah secara tiba-tiba
• Sembrono dan sering terlibat dalam aktivitas yang mempertaruhkan nyawa
• Menarik diri dari orang-orang di sekitarnya (introvert)
• Sering merasa cemas berlebihan
• Mulai membuat surat wasiat
• Berat badan berkurang karena perubahan selera makan
• Kehilangan minat pada banyak hal
• Mengalami kesulitan untuk tidur dan kerap merasa gelisah

Apabila melihat orang terdekat kita menampakkan tanda-tanda tersebut atau mengalami kondisi yang bisa memicu bunuh diri, maka Anda sebaiknya waspada.

Sebisa mungkin berikan perhatian ekstra kepadanya, rangkul dia atau ajak dia berkonsultasi dengan dokter. Amati pula gerak-geriknya jangan sampai dia berbuat hal-hal yang bisa membahayakan nyawanya, terutama ketika sedang sendiri.

Ada baiknya kita memberikan saran kepadanya untuk menghindari alkohol dan obat-obatan yang bisa disalahgunakan untuk melakukan bunuh diri.

Selain itu, ajaklah dia untuk berolahraga secara teratur, setidaknya tiga kali per minggu.

Sebab aktifitas fisik dapat merangsang otak untuk memproduksi zat kimia yang dapat membuatnya merasa lebih rileks dan bahagia.

Perasaan ingin bunuh diri ini tidak dapat ditangani dengan penanganan medis biasa, tapi dapat disembuhkan dengan dukungan dari keluarga dan teman, serta penanganan pada akar permasalahan.

Kunjungi dokter agar dapat menemukan masalah utama, kapan pun Anda memiliki kecenderungan untuk melakukan bunuh diri atau menemukan orang terdekat yang memiliki tanda-tanda tersebut.***

Editor: Viko Karinda

Tags

Terkini

Terpopuler