Network
TERAS GORONTALO – Saat ini banyak anak yang sedang menderita gangguan ginjal akut.
Hingga saat ini, fenomena banyaknya anak yang alami gangguan gagal ginjal akut ini masih sedang dalam penyelidikan pihak terkait.
Lalu apa sebenarnya yang perlu dilakukan untuk bisa mencegah agar terhindar dari gejala gangguan gagal ginjal akut.
Melansir dari kanal YouTube Divisi Humas Polri, ada beberapa cara untuk mencegah anak terhindar dari gangguan gagal ginjal akut.
Baca Juga: Hati-Hati! Inilah Dampak Jarang Berhubungan Intim Bagi Suami Istri
Pertama adalah jangan membeli obat tanpa resep dar tenaga Kesehatan sampai ada hasil investigasi dari Kementerian Kesehatan dan BPOM.
Kedua adalah masyarakat harus tetap tenang dan waspada terhadap gangguan gagal ginjal akut yang banyak dialami oleh anak.
Ketiga, sebaiknya untuk anak balita, kurangi aktifitas yang menyebabkan resiko terpapar infeksi.
Misalnya dalam kerumunan ruang tertutup, dan tidak menggunakan masker.
Baca Juga: Cara Perhitungan Weton Jodoh Berdasarkan Primbon Jawa, Kamu Cocoknya yang mana?
Disisi lain, Badan Pengawas Obat dan Makanan telah melakukan penelusuran data registrasi terhadap seluruh produk obat berbentuk sirup dan drops.
Dari penelusuran tersebut, diperoleh data sejumlah 133 (seratus tiga puluh tiga) sirup obat yang tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliserin/gliserol sehingga aman sepanjang digunakan sesuai aturan pakai.
Sementara itu Kemenkes juga menegaskan bahwa tidak ada keterkaitan antara Covid-19 dan gangguan gagal ginjal akut pada anak.
“Sampai saat ini kejadian gagal ginjal akut tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid 19 maupun infeksi COVID-19” kata dr. M Syahril, Juru Bicara Kementerian Kesehatan seperti yang dikutip Teras Gorontalo dari laman Kemenkes RI.
Oleh karena itu Kemenkes meminta semua fasilitas pelayanan Kesehatan untuk secara aktif melaporkan setiap kasus yang mengarah pada gejala gangguan gagal ginjal akut pada anak.
Tak hanya kepada tenaga Kesehatan, Kemenkes juga memberi imbauan kepada semua orang tua yang memiliki anak usia 0 hingga 18 tahun, untuk lebih waspada dalam memperhatikan hal-hal yang sedang dialami anak.
Terutama pada anak yang mengalami demam berhari-hari, ISPA ataupun gejala infeksi saluran cerna.***
