Network
Dalam sebuah penelitian, dikatakan bahwa seseorang perlu setidaknya empat hari untuk pulih dari hanya satu jam potensi utang tidur ke tingkat istirahat yang optimal.
Kurang tidur bisa meningkatkan risiko tekanan darah, penyakit jantung, diabetes, kanker, serta demensia.
Tak hanya itu, kurang tidur juga turut berpengaruh pada emosional, seperti akan mudah marah, mudah tersinggung, menyebabkan masalah hubungan, produktivitas yang buruk di tempat kerja, maupun meningkatkan risiko kecelakaan di jalan.
2. Tidak Mengutamakan Tidur
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kurang tidur memiliki konsekuensi kesehatan yang serius.
Tidur bukanlah opsi, namun sebuah kewajiban. Sehingga penting untuk menjadwalkan waktu tidur yang teratur dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pergi Tidur Ketika Tidak Benar-benar Mengantuk
Waktu tidur paling baik adalah saat seseorang mengantuk. Meski hal ini nampak wajar, namun ternyata masih ada beberapa orang yang pergi tidur meski belum benar-benar mengantuk.
Seseorang perlu bisa membedakan antara mengantuk dan kelelahan, di mana kelelahan hanya membutuhkan istirahat sejenak, namun saat mengantuk yang dibutuhkan adalah tidur.***
