Adakah Pengaruh Sel Otak Jika Terlalu Dini Menyekolahkan Anak? Ini Penjelasan dr Aisyah Dahlan

28 Maret 2022, 11:27 WIB
Ilustrasi anak laki-laki dan perempuan /www.sehatq.com/

TERAS GORONTALO –  dr Aisyah Dahlan menjelaskan ideal umur anak masuk sekolah, lalu berpengaruh apa dalam sel otak anak.

Menurut dr Asyah Dahlan, perkembangan otak anak itu berbeda - beda, karena dalam sel otak si buah hati ada namanya neuron.

Jadi setiap ada informasi yang diterima bagian tubuh seperti mata, mulut, telinga, tangan dan lain - lain itu dia secara otomatis terhubung lansung ke otak.

Dilansir Teras Gorontalo dari kanal YouTube Andromedia Chanel, mengulas tentang ada atau tidak pengaruh sel otak jika terlalu dini menyekolahkan anak.

dr Aisyah Dahlan menambahkan, kalau orang tua masukan anak ke sekolah, lalu kurikulum tersebut tidak ramah pada perkembangan otak anak, maka ini akan menjadi satu sambungan atau satu pemaksaan.

dr Aisyah Dahlan menuturkan, pada penelitian dr Brizendine, seorang morolog yang berasal dari University Calivornia, San Fransisco.

dr Brizendine, mengatakan saat penelitianya mengatakan, sambungan otak anak laki -laki dan perempuan itu ada perbedaan.

“Organ tubuh otak besar kita dan otak kecil kita itu terbagi 2, kanan dan kiri, anak perempuan dari umur 0 sampai 6 tahun, itu otak kiri dan lamanya  seimbang,” kata dr Aisyah Dahlan.

Otak kiri biasanya disebut otak analisa, kemudian otak kanan otak rileks atau kreativitas. Anak perempuan di usianya 3 tahun itu suda bisa diajarkan 1 + 1 = 2, atau sudah bisa menghafalkan huruf abjad, bahkan sudah bisa menganalisa.

Beda halnya dengan anak laki - laki, semenjak dari lahir sampai di usianya 6 tahun  yang berkembang duluan sambungan otak nya itu disebelah kanan.

Karena otak kanan identik dengan inspiratif dan imajinasi, makanya anak perempuan di umur 3 tahun suda tahu menghitung 1 2 3 4, dan A B C D.

Lalu anak laki - laki itu ngapain hanya main, lancat sana loncat sini, karena otak kanan ya berkembang duluan.

Kalau anak laki laki sekolahnya memaksa, harus belajar membaca dari dini atau menghitung, anak laki laki sangat lambat untuk mereka pahami.

Anak laki laki itu kalau belajar cenderung menggunakan alat peraga, karena otak kananya itu berkembang duluan.

Lain halnya dengan anak perempuan, gurunya mengajarkan 1+1= berapa ? Anak perempuan itu suda bisa, laki laki ngga bisa hanya dengan metode belajar seperti itu.

"Solusinya pemilihan sekolah yang baik dan benar, sperti banyak alat peraga yang terdapat di sekolah tersebut, kemudian minimal ada satu guru di sekolah itu yang paham kriteria otak laki- laki dan perempuan,” ujar dr Aisyah Dahlan. ***

Editor: Sitti Marlina Idrus

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler