Menunda Mandi Junub Sampai Pagi Karena Malu Kepada Mertua, Sahkah Puasa Kita? Ini Penjelasan UAS

2 April 2022, 14:19 WIB
Menunda Mandi Junub Sampai Pagi Karena Malu Kepada Mertua, Sahkah Puasa Kita? Ini Penjelasan UAS /Tangkapan layar YouTube Taman Surga.Net

 

TERAS GORONTALO – Sebagian umat muslim pasti pernah mengalami mandi junub diwaktu malam hari atau sebelum subuh, di bulan puasa.

Mandi junub atau mandi wajib dilakukan untuk membersihkan hadas besar. Namun, ada sejumlah pasangan suami istri mandi junub setelah subuh. 

Karena malu kepada mertua, sehingga mandi junub dilakukan diwaktu pagi hari. Biasanya mandi junub dilakukan setelah melakukan hubungan suami istri, atau karena mengalami mimpi basah dan setelah haid. 

Baca Juga: Kalimat yang Pantang Istri Ucapkan ke Suami, dr Aisyah Dahlan: Istri Sudah Terlanjur Harus Segera Minta Maaf

Lantas apakah sah puasa kita jika mandi junub setelah subuh?

Dilansir Teras Gorontalo dari Kanal YouTube Aying Sadjja, begini penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS).

Menurut UAS, mandi junub sebelum subhu atau sesudah subuh tidak ada masalah.

“Masalah mandi sebelum subuh atau setelah subuh no problem. Mandinya sebelum subuh atau setelah subuh tidak masalah. Jadi masalah adalah hubungan suami istri itu dilakukan kapan, kata UAS.

“Yang tidak boleh itu hubungannya setelah subuh. Anda berhubungan sebelum subuh mandinya setelah subuh tidak masalah,” ucap UAS. 

Baca Juga: Hukum Membaca Al Fatihah Kepada Arwah Saat Acara Tahlilan, Buya Yahya Menjawab

UAS menjelaskan, dalilnya terdapat pada satu bab khusus dalam Hadits Al-Buchari. Yakni Bab tentang orang masuk waktu subuh dalam keadaan junub, puasanya sah.

“Nabi Muhammad SAW saat menunaikan hajatnya, terkadang juga mandi tapi kadang berwudhu saja, lalu kemudian tidur,” kata UAS.

Lanjut UAS, kesimpulannya kalau ada orang dalam keadaan junub, lalu kemudian masuk adzan subuh dalam keadaan junub puasanya sah.

“Setelah lewat 10 menit, 20 menit baru dia mandi,” kata UAS.

Hal yang sama juga seperti dilansir Teras Gorontalo dari lama resmi NU Online, www.nu.or.id.
Di mana mandi wajib atau mandi junub bukan merupakan keharusan menjelang bulan Ramadhan.

Sebab, mandi junub hanya diharuskan bagi orang berhadats besar yang hendak melakukan ibadah yang disyaratkan.

Seperti sholat lima waktu dan tawaf. Sedangkan puasa tidak termasuk.

Bahkan, orang yang malamnya memiliki hadats junub seperti karena mimpi basah, atau telah melakukan hubungan suami istri, jika ia belum sempat mandi wajib sebelum waktu imsak, puasanya di siang hari tetap sah, selama syarat dan rukunnya terpenuhi.***

Editor: Gian Limbanadi

Tags

Terkini

Terpopuler