Bolehkah Kita Merayakan Maulid Nabi ?, Habib Husein Jafar : Bukan Hanya Boleh Tapi Juga Berpahala

3 Oktober 2022, 18:46 WIB
Bolehkah Kita Merayakan Maulid Nabi ?, Habib Husein Jafar : Bukan Hanya Boleh Tapi Juga Berpahala /Tangkap layar YouTube Cahaya Indonesia



TERAS GORONTALO - Ada beberapa orang yang hingga saat ini masih bertanya mengenai hukum merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Bahkan sebagian muslim mempermasalahkan mengenai perayaan Maulid Nabi yang dilakukan setiap tahun.

Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi sudah termasuk dalam tradisi umat muslim, dimana perayaan Maulid Nabi ternyata dimulai sejak Zaman Dinasti Abbasiyah pada kepemimpinan Al-Hakim Biamrillah.

Dari dua hal di atas Habib Husein Jafar dalam video yang diunggah pada kanal YouTube Jeda Nulis menjelaskan mengenai hukum merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Allah Sangat Melarang Hambanya Melakukan Hal Ini Kata Ustadz Adi Hidayat: Dosa Melebihi Perbuatan Firaun

Sebagaimana dalam surat Yunus ayat 58 yang berbunyi :

قُلْ بِفَضْلِ اللّٰهِ وَبِرَحْمَتِهٖ فَبِذٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوْاۗ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ .

Artinya :

Katakanlah (Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.”

Dari surat Alquran di atas menurut Habib Jafar bahwa kita harus bergembira atau mensyukuri segala bentuk rahmat dan karunia yang diberikan oleh Allah SWT.

“Allah katakan sekecil apapun engkau diberi rahmat oleh Allah maka bergembiralah,” kata Habib Jafar.

Menurut Habib Husein Jafar bahwa kelahiran Nabi Muhammad adalah rahmat terbesar yang diterima oleh umatnya serta seluruh makhluk di alam semesta. Dimana Nabi Muhammad dikenal sebagai Nabi yang diutus Allah SWT untuk seluruh alam.

“Sudah sepatutnya kita bergembira dan merayakannya dengan perayaan yang tidak dilarang oleh Agama,” ucap Habib Jafar.

Baca Juga: Mau Keluarga Jauh dari Prahara? Ini 3 Pesan Penting di Al-Qur’an Agar Rumah Tangga Bahagia

Menurut Habib Husein Jafar bahwa merayakan kelahiran Nabi atau Maulid Nabi Muhammad SAW termasuk dalam ibadah ghairu mahdhah, yaitu sesuatu yang dikerjakan selama hal tersebut bukan sesuatu yang haram atau dilarang oleh Allah SWT serta diisi hal-hal yang positif sebagaimana dengan saat bekerja maupun belajar.

Dimana Habib Husein Jafar menjelaskan karena Maulid Nabi Muhammad SAW termasuk dalam ibadah ghairu mahdhah dan tidak ada larangannya dan diisi dengan hal-hal positif sehingga ibadah tersebut berpahala.

“Sehingga bukan hanya boleh, tapi juga berpahala,” kata Habib Husein Jafar.

Hal tersebut dijelaskan oleh Habib Husein Jafar karena masih ada orang-orang yang meminta dalil mengenai perayaan Maulid Nabi Muhammad.

Habib Husein Jafar menuturkan bahwa untuk merayakan Maulid Nabi tidak termasuk dalam ibadah Mahdhah sebagaimana dengan ibadah yang harus ada dalilnya sebagaimana dengan Sholat yang harus ada dalil baik kewajiban dan tata cara dalam sholat.

Habib Jafar juga menegaskan bahwa walaupun Nabi Muhammad SAW tidak pernah memerintahkan umatnya untuk merayakan Maulid Nabi, namun sebagai seorang muslim yang bersyukur dan gembira dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dianggap sebagai rahmat terbesar yang diberikan Allah SWT serta dirayakan dengan hal-hal positif pastinya akan mendapatkan pahala.***

 

 

Editor: Gian Limbanadi

Tags

Terkini

Terpopuler