TERAS GORONTALO- Salah satu ulama besar Indonesia dalam ceramahnya menanggapi masalah ketika seseorang merasa kesulitan menemukan jodoh atau pendamping hidup.
Pertanyaan seorang perempuan tentang kisah petualangan cinta dan susahnya mendapatkan jodoh ini ditanggapi oleh Buya Yahya.
Dalam kisahnya seorang perempuan tersebut kesulitan mendapatkan jodoh atau pendamping hidup karena pacarnya selalu meminta untuk berhubungan suami istri sebagai bentuk pembuktian cinta.
Baca Juga: Rematch Eustass Kid Tidak Mau Kalah Dari Akagami, Tangan Shanks Putus di Pulau Elbaf
Sementara yang diharapkan oleh perempuan tersebut adalah kemudahan untuk mendapatkan pasangan hidup atau jodoh hingga mereka menikah secara sah.
Dilansir dari kanal Youtube Al Bahjah Tv, Buya Yahya menjawab pertanyaan tentang kesungguhan cinta dan masalah kesulitan dalam menemukan pendamping hidup atau jodoh.
Menurut Buya Yahya, Jodoh adalah karunia dari Allah SWT, waktu dan siapa orangnya Allah yang mengatur.
Baca Juga: One Piece 1076 : Kolaborasi Zoro dan Kaku Bikin Gorosei Pusing, Fakta Vegapunk Akhirnya Terungkap
Kita harus Husnudzan kepada Allah bahwa, jika seseorang tertunda pernikahannya adalah karena Allah menginginkan saat yang tepat untuk menikah.
Sehingga menurut Buya Yahya, hal yang perlu diperhatikan di dalam kita menuju pernikahan tersebut adalah jangan melakukan sesuatu yang menjadikan Allah murka.
Cinta adalah karunia Allah yang sangat agung, akan tetapi cinta akan berubah menjadi malapetaka ketika dicampuri oleh hawa nafsu dan pelanggaran terhadap syariat Nabi Muhammad SAW hanya karena perkara cinta.
Semestinya cinta dibangun di atas pernikahan, bukan pernikahan dibangun di atas cinta. Anda telah salah dalam menerapkan prinsip ini.
Menurut Buya Yahya, berpetualang mencari cinta sebelum pernikahan, maka anda akan terjerumus ke dalam budaya-budaya orang yang tidak beriman seperti budaya pacaran, dan lain-lain.
Baca Juga: Viral! Arab Saudi Buat Proyek Gila The Mukaab Yang Mirip Ka'bah Begini Penampakan dan Tujuannya
Maka cara yang salah inilah yang menjadikan orang itu Nista dan Hina, carilah pasangan dengan cara yang benar.
Cukuplah anda menilai dari informasi yang anda dapat tentang calon tersebut dari keluarganya jika memang secara dzahir ia adalah baik, bisa diterima dalam kriteria agama, maka baru setelah itu anda melangkah untuk melamarnya.
Menurut Buya Yahya, tidak masalah dalam hal ini jika posisi anda adalah seorang wanita, anda tidak perlu gengsi, sebab Sayyidah Khadijah pun melamar Rasulullah SAW.
Cara melamar yang benar adalah melalui perantara orang yang baik yang bisa menjelaskan keadaan anda dengan baik tanpa ada dusta dengan cara wajar dan tidak berlebihan.
Jangan lupa anda melakukan shalat istikharah sebelum melangkah. Alangkah indahnya cara yang semacam ini.
Pertama, anda tampak berwibawa, yang kedua, jika anda diterima anda tidak salah pilih karena anda memang sudah mengetahui keadaannya.
Jika tidak diterima anda pun tidak sakit karena anda pun belum terlanjur mencintainya, dan setelah itu semua serahkan kepada Allah semakin dekatlah kepada Allah SWT niscaya anda akan mendapatkan segala kemuliaan.
Wallahu a’lam bish-shawab.***