TERAS GORONTALO - Usia hidup manusia memang beragam.
Ada yang diberikan oleh Allah SWT usia hidup yang panjang dan adapula diberikan oleh Allah SWT usia yang pendek.
Tak khayal, berbagai macam cara manusia untuk menjaga kesehatan, agar usia hidup bisa berlangsung lama.
Dimulai dari menjaga pola makan, asupan nutrisi, menjaga istirahat, hingga rajin berolahraga agar kondisi tubuh tetap bugar.
Namun ternyata, selain dari menjaga pola makan dan rajin berolahraga seperti hal umumnya tersebut, ada cara yang sangat mudah untuk menambah usia hidup.
Hal ini dijelaskan oleh Quraish Shihab dalam channel YouTube Quraish Shihab.
Quraish Shihab mengatakan bahwa, orang yang ingin menambahkan usia hidupnya, harus sering mempelajari sejarah.
Quraish Shihab lanjut menyampaikan bahwa siapa yang mempelajari dan menghayati sejarah, maka dia menambah sekian banyak usia dari usianya.
Baca Juga: Akhirnya Dugaan Korupsi Hendra Kurniawan dalam Penggunaan Private Jet Semakin Terang
"Ini yang kita lihat, dan ini yang perlu kita tinjau. Itu ada ungkapan: siapa yang mempelajari, yang menghayati sejarah maka dia menambah sekian banyak usia dari usianya," ucapnya.
Quraish Shihab juga memberikan contoh perihal bertambahnya usia jika kita mempelajari sejarah.h
"Saya beri contoh, anda punya umur, usia anda terhitung dari lahir sampai mati. Saya misalnya lahir tahin 1945, saya itu terhitung dalam tanggal, dari tahun 45 sampai sekarang, berapa tahun itu? Katakanlah 70, kurang dari 70 kan, usia saya cuman 70 tahun," katanya.
Tapi jelas Quraish Shihab, kalau kita mempelajari dan menghayati sejarah, usia kita bisa bertambah cukup jauh.
"Kalau saya bisa menghayati sejarah, saya hayati sejarah Nabi misalnya, sampai beliau wafat, berapa tahun? Tambah 63 tahun sudah usia saya. Tahu sejarah lain, tambah lagi usia saya," jelasnya.
"Apalagi kalau saya hayati, karena dengan menghayatinya, saya seakan-akan hidup disana," tuturnya.
Itu sebabnya kata Quraish Shihab, ada orang-orang, ketika kita cerita Maulid, kita cerita Nabi, ada yang menangis dan sebagainya.
"Orang yang membaca sejarah Nabi itu, tidak jarang merasakan dirinya ada dalam situasi itu, sehingga dia ikut takut atau dia ikut menanggis. Karena dia seakan hidup di saat itu, iya kan. Itu gunanya sejarah," tuturnya. ***