Alasan Mulia Gus Baha Sering ke Pasar, Ternyata Ini Tujuannya

TERAS GORONTALO - Kiai kharismatik KH Bahaudin Nursalim atau lebih dikenal Gus Baha selalu menarik untuk dibahas.

Mayoritas kalangan masyarakat Indonesia menyukai sosok Gus Baha yang dikenal sangat karismatik.

Alasannya adalah apa yang disampaikan oleh Gus Baha selalu simpel dan mudah dimengerti oleh semua kalangan.

Apalagi, kecerdasan Gus Baha ini dikenal selalu mampu menyederhanakan kalimat agar mudah dimengerti.

Menariknya, sosok Kiai yang selalu konsisten tampil dengan kemeja putih ini diketahui selalu pergi ke pasar. 

Baca Juga: Gus Baha : Bersentuhan Dengan Istri Bisa Membatalkan Wudhu,?

Ternyata, ada tujuan mulia yang dilakukan oleh Gus Baha setiap kali berkunjung ke pasar.

Dikutip Teras Gorontalo dari akun TikTok @Ngaji Gus Baha, ternyata ini amalan mulia yang sering dilakukan oleh Kiai karismatik ini sering berkunjung ke pasar.

Sejatinya memang pergi ke pasar identik dengan kaum hawa atau bahkan identik dengan ibu-ibu.

Sangat sulit sekali jika seorang laki-laki atau bahkan publik figur yang banyak dikenal orang sering ke pasar.

Namun hal tersebut tidak berlaku bagi Gus Baha, karena beliau mengaku sering ke pasar karena misi tertentu. 

Baca Juga: One Piece,Terungkap Kurohige Lebih Kuat Dari Silver Rayleigh! Kenapa Dia Pergi Ketika Di Intimidasi Rayleigh?

Gus Baha mengaku senang pergi ke pasar untuk bisa berinteraksi langsung dengan orang-orang.

Beliau mengaku belajar bagaimana caranya bersyukur utamanya kepada ibu-ibu yang awam.

Ketika beliau memberi uang hanya senilai Rp10 ribu rupiah namun ibu yang menerima sangat bersyukur.

Gus Baha mengatakan hal tersebut sangat sederhana, karena jika menunggu bersyukur harus dengan nominal besar itu sulit.

Beliau Gus Baha mengaku kalah terhadap ibu-ibu yang tergolong awam tersebut dalam hal bersyukur.

Sekaligus kegiatan pergi ke pasar tersebut bagi Gus Baha merupakan ijtihad dan rasa tawadhu.

Selain itu Gus Baha juga suka menjawab pertanyaan yang diajukan padanya oleh orang-orang di tempat itu juga.

Beliau bahkan sempat mendapat keluhan jika ada seorang tokoh atau kyai yang bilang bahwa tidak sopan bertanya tanpa sowan atau mengunjungi kediamannya.

Lalu Gus Baha memberikan jawaban terbalik dari kyai tersebut, justru dengan sowan yang kurang baik.

Karena ketika sowan bisa saja mengganggu istirahat beliau dan juga merepotkan keluarga lain untuk minuman atau suguhan lainnya.

Beliau Gus Baha juga sudah survei ternyata banyak kyai atau tokoh yang justru mengeluh jika terlalu banyak tamu.***