TERAS GORONTALO - Saat mengalami kesusahan atau mendapatkan musibah senantiasa dikaitkan dengan kata sial.
Akan tetapi kepercayaan terhadap hari sial ternyata tidak diperbolehkan dalam Islam, hal tersebut dijelaskan oleh Husein Jafar bahwa sial atau disebut thiyarah tidak ada dalam Islam.
Thiyarah adalah meyakini adanya hari sial, bulan sial ataupun tahun sia. Menurut Habib Husein Jafar bahwa Nabi Muhammad SAW dalam hadits Bukhari Muslim berkata bahwa dalam Islam tidak ada yang disebut dengan thiyarah.
Baca Juga: One Piece: 6 Ahli Pedang Tanpa Kekuatan Buah Iblis
Habib Husein Jafar juga menjelaskan bahwa selain thiyarah ada juga yang sdisebut dengan hama’ yang berarti yakin dengan pertanda-pertanda dari hewan. Habib Husein Jafar menyebutkan bahwa dua hal tersebut adalah keyakinan-keyakinan yang berasal dari zaman jahiliah.
Habib Husein Jafar menjelaskan bahwa, jika seseorang meyakini adanya hari sial tersebut dengan maka hal itu bisa jadi mengarah pada kesyirikan.
“Hari sial, bulan sial tuh ngak ada,” ucap Habib Husein Jafar. Dilansir Teras Gorontalo dari kanal YouTube CAHAYA UNTUK INDONESIA.
“Pada dasarnya semua hari, semua bulan itu sama aja. Kecuali beberapa bulan tertentu yang disana dianggap sebagai bulan suci oleh Allah, misalnya bulan Ramadhan,” lanjutnya.
Percaya dengan hari sial merupakan perilaku-perilaku yang berasal dari zaman jahiliah, Habib Husein Jafar menuturkan bahwa pada zaman Jahiliyah meyakini bahwa pada hari Rabu terakhir dalam satu bulan dianggap sebagai Rabu sial atau bulan safar dianggap sebagai bulan yang sial.