Ingin Hati dan Jiwa Anda Tenang? Coba Lakukan Hal Ini Kata Syekh Ali Jaber

Jika berita yang disampaikan adalah berita baik, maka dengarkan. Jika berita yang dibawa tidak baik, maka tegaskan pada yang membawa untuk diam saja.

"Saya sering didatangi orang yang membawa kabar buruk, 'Ustadz ini kyai ini menjelekkan antum,' 'Diam, saya tidak mau tahu,'" kata Syekh Ali Jaber.

"Kemudian orang itu menyampaikan niatnya supaya saya berhati-hati. Maka saya jawab, 'tidak perlu berhati-hati sama manusia, saya berhati-hati sama Allah supaya jangan sampai terkena siksa Allah SWT,'" ujar Syekh Jaber.

Dengan demikian, Syekh Ali Jaber menyebutkan kunci ketenangan jiwa itu adalah tetap istiqomah dalam beribadah dan tidak peduli dengan hal buruk yang diucapkan oleh manusia.

Kadang hati akan menjadi gelisah dan ketenangan jiwa akan hilang begitu saja usai mendapatkan atau mendengar informasi-informasi buruk dari orang.

Hal tersebut sesuai dengan perintah Rasulullah kepada para sahabatnya untuk tidak membawa kabar buruk (yang dapat membuat hati gelisah) kepada sahabat lainnya.

"Jika kita terlalu banyak peduli apa kata orang, wallahi, kita yang akan pusing, bukan mereka," ucap Syekh Ali Jaber.

Menurut Syekh Jaber, kunci ketenangan jiwa dan hati yang gelisah sebenarnya ada pada diri sendiri, yakni telinga.

Telinga dan pikiran yang tidak mementingkan penilaian orang lain terhadap diri kita sejatinya adalah pusat ketenangan jika.

Oleh karena itu, Syekh Ali Jaber memberikan saran agar tidak takut terhadap penilaian orang.