Daerah Ini Akan Dirikan Pusat Vaksinasi di Pusat Perbelanjaan

10 Agustus 2021, 20:50 WIB
Foto ilustrasi mal* /Pixabay /CapeCom

TerasGorontalo – Inovasi serta terobosan terus dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mempercepat vaksinasi ke warga, salah satunya dengan mendirikan pusat vaksinasi di Pusat perbelanjaan

Pendirian pusat vaksinasi di mall sebagai salah satu pusat perbelanjaan ini, merupakan salah satu upaya untuk lebih membentuk herd immunity di tengah-tengah masyarakat, sebagai bagian dari pencegahan laju penyebaran covid-19 di Indonesia.

Inisiasi pendirian pusat vaksinasi pada pusat perbelanjaan itu sendiri, akan dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam waktu dekat.

Baca Juga : Selama PPKM, Warga Yang Kehilangan Pekerjaan Harus Dapat Perhatian Pemerintah

 “Salah satu inovasi di Jawa Barat yang itu nanti ada pusat vaksinasi di setiap shopping mall. Jadi keluarga yang mau shopping dan belum melakukan vaksinasi nanti bisa datang ke mall yang ada ruangan vaksinasi,” ujar Ridwan dalam jumpa pers virtual dari Gedung Pakuan, Selasa 10 Agustus 2021, sebagaimana artikel dari Pikiran Rakyat yang berjudul Ridwan Kamil Bakal Dirikan Pusat Vaksinasi Covid-19 di Mal

Dengan demikian, dibukanya kembali pusat perbelanjaan bisa sesuai harapan, ditambah akan ada percepatan vaksinasi melalui pusat vaksinasi di mal tersebut.

“Ini inovasi akan di follow up oleh Pak Sekda satu sampai dua hari di mal-malltertentu yang akan kita kondisikan,” ujar dia.

Lebih lanjut, terkait dengan kecepatan vaksinasi di Jabar sudah meningkat tiga kali lipat dibanding bulan April-Mei yang hanya 50.000 orang per hari, saat ini sudah mendekati 150.000.

Baca Juga : Kemenag Hentikan Penerbitan Kartu Nikah Fisik Per Agustus 2021

Ridwan mengaku keberatan jika vaksinasi di Jabar dinilai rendah. Pasalnya selama ini Jabar senantiasa menghabiskan jumlah vaksin sesuai yang didrop dari pusat.

“Jadi jangan jangan selalu mengukur persentase. Kita habiskan vaksin dengan kecepatan yang sama tapi kalau dipersentasekan terhadap jumlah penduduk maka memang terlihat rendah. Tapi bukan rendah karena kinerja, kami terlihat rendah karena dikasih vaksinnya hanya segitu,” ucap Ridwan.

“Jadi kalau boleh sesekali membandingkan dengan absolut berapa jumlah yang sudah disuntikkan. Kita sudah dua sampai tiga kali lipat dari Bali misalkan tapi kalau dari persentase dari penduduk Bali yang 5 juta tentulah kita masih rendah,” tuturnya melanjutkan.

Menurut Ridwan, untuk meningkatkan vaksinasi di Jabar pihaknya akan meningkatkan sasaran hingga 450.000 orang per hari sampai Desember dengan memaksimalkan Puskesmas yang belum optimal, klinik-klinik, juga rumah sakit serta mobil vaksin yang akan jemput bola ke tempat-tempat yang sulit dan sebagainya.

Baca Juga : Dapat 700 Konsentrator Oksigen Dari WHO, Menkes : Kita Tidak Bisa Melawan Pandemi Sendirian

“Kemudian juga inovasi di setiap pihak ketiga ada sektor vaksinasi di industri, di mall dan di mana-mana kami berharap bahwa Desember selesai tadi dengan catatan jumlah vaksin yang diberikan kepada Jawa Barat itu minimal 15 juta dosis vaksin sebulan. Kalau jumlahnya sedikit maka persentase akan sedikit,” tutur dia.

Terkait distribusi, sudah disepakati vaksin informasinya akan dikelola Jabar dengan adanya diskresi dari pusat untuk mengatur vaksin di provinsi. Jika ada yang kota kabupaten yang habisnya cepat maka pihaknya akan meminjam dari stoknya yang masih banyak.

“Nah itu sudah disepakati oleh Kemenkes Jadi kalau ada kendala-kendala tentunya akan kami lakukan hal itu,” ucap dia.***

Editor: Muhamad Junaidi Amra

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler