Sri Mulyani Sebut Pandemi COVID-19 Bawa Indonesia ke Ekonomi Digital

23 Agustus 2021, 17:17 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani /Kemenkeu

TERAS GORONTALO - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan pandemi virus Corona atau COVID-19 mempercepat perekonomian Indonesia bertransformasi ke ekonomi digital.

Sebagaimana yang dikatakan, Sri Mulyani dalam acara Harvard College Project for Asian and International Relations Conference 2021, yang diselenggarakan secara daring pada Jumat (20/08). Dikutip Teras Gorontalo pada laman kemenkeu.go.id

"Kami (Kemenkeu) sebenarnya berencana untuk mengubah seluruh dokumen ke digital dengan jangka waktu minimal tiga tahun. Tanda tangan akan menjadi digital. Kebijakan ruang kerja yang digital dan lebih fleksibel. Kemudian kita dilanda pandemi dan tidak bisa ke kantor, lalu kita harus berubah secepatnya," ungkap Menkeu Sri Mulyani.

Baca Juga: Raffi Ahmad Belikan Mobil Baru Untuk Ucok Baba Seharga Rp330 Juta

Dimasa pandemi COVID-19 saat ini ekonomi digital sangat berperan, bahkan mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Menurut Sri Mulyani, di masa pandemi seperti ini artificial intelligent atau kecerdasan buatan mengambil alih banyak pekerjaan.

"Masyarakat tidak memiliki kesiapan yang sama untuk transformasi digital. Mereka tidak seharusnya menggunakan teknologi untuk kegiatan konsumtif namun lebih produktif atau bahkan menciptakan katalisator untuk inovasi dan produktivitas,” katanya

Baca Juga: Pelamar CPNS Yang Akan Mengikuti SKD Harus Penuhi Syarat Ini, Ada Kewajiban Sudah Divaksin Dosis Pertama

“Itulah kenapa Indonesia mereformasi bidang pendidikan. Sehingga masyarakat menjadi pemain daripada hanya penerima pasif dari perubahan teknologi ini," lanjut Sri Mulyani.

Di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini berbagai sektor seperti UMKN mulai beradaptasi ke digital agar bisa memenuhi keinginan konsumen.

Guna mendukung transformasi digital ini, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan konektivitas. Sehingga, seluruh masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan memiliki akses yang baik.

"Infrastruktur sangat penting. Jadi kami menginvestasikan banyak pada infrastruktur digital. Kami membangun palapa ring untuk konektivitas yaitu satelit sepanjang 12.140 km agar kami dapat terhubung, terutama kota dan kabupaten yang belum terhubung dengan kualitas yang baik akan dapat terhubung," pungkas Menkeu.***

Editor: Agung H. Dondo

Sumber: kemenkeu.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler