Nekat! Demi Bertemu Presiden Jokowi, Pria Asal Gorontalo Ini Rela Tidur di Bawah Rel Kereta Api di Jakarta

13 Februari 2023, 23:40 WIB
Irfandy Mokoginta /TerasGorontalo

TERAS GORONTALO – Banyak cara bisa dilakukan untuk menyampaikan pesan kepada seseorang. Terlebih di zaman canggih seperti saat ini. Tapi tidak demikian dengan Irfandy Mokoginta (38), pria kelahiran Kotamobagu yang kini telah tinggal di Desa Bululi, Kecamatan Asparaga, Kabupaten Gorontalo, Propinsi Gorontalo.

Alumni Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo ini, nekat berangkat ke Ibu Kota Jakarta untuk bertemu orang nomor 1 di Indonesia yang tidak lain adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dengan bermodalkan uang seadanya, Irfandy nekat berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasinya langsung kepada Presiden Jokowi.

Irfandy sendiri berangkat ke Jakarta menggunakan pesawat komersil melalui Bandar Udara Jalaludin Rahmat Gorontalo pada Minggu 5 Ferbruari 2023 lalu.

Namun karena tak punya jejaring dan keluarga yang berada di Jakarta, dia terpaksa menginap di Bandara Soekarno Hatta hingga keesokannya harinya.

"Saya sudah berada di Jakarta selama 8 hari, dan hingga saat ini belum bertemu Presiden Jokowi," kata Irfandy kepada media siber Teras Gorontalo, Senin 13 Februari 2023 melalui via WhatsApp.

Diceritakannya, setelah menginap di Bandara Soekarno Hatta selama satu malam, besoknya ia langsung ke Istana Negara untuk bertemu Presiden Jokowi.

"Saya ke Sekretariat Negara, tapi saya tidak bisa masuk dan hanya dimintakan KTP lalu difoto oleh security, dan saya disuruh menunggu selama dua minggu untuk bertemu Presiden Jokowi," tuturnya.

Menurut Irfandy, selama beberapa hari berada di Jakarta, siangnya ia pergi ke Masjid Istiqlal dan malamnya harus tidur di bawah rel kereta api.

"Untuk makan saja saya harus berhemat dan makan di warung pinggir jalan, agar memastikan uang cukup sambil menunggu dua minggu waktu bertemu Presiden Jokowi," ujarnya.

Menurutnya, keingingannya besarnya ingin sekali bertemu Presiden untuk menyampaikan beberapa hal pokok, yakni masalah pertanian, persoalan hukum, dan bantuan sosial, (Bansos).

"Terlebih masalah pertanian dan stabilitas harga komoditi petani, dimana saya sangat merasakan harga kopra dan pertanian sangat murah, sehingga saya dan petani di Indonesia sangat menderita," ujar bapak satu anak ini.

Namun karena sudah dijanjikan security, Irfan tetap nekat bertahan di Jakarta dengan harapan janji dua minggu untuk bisa bertemu dengan Presiden Jokowi akan terealisasi.

"Saya tidak punya keluarga dan kerabat di Jakarta serta kondisi keuangan yang sangat terbatas untuk berada di Jakarta," akunya.

Meski begitu kata Irfan, dia tidak punya pilihan lain untuk dapat menyampaikan hal tersebut langsung kepada Presiden.

"Saya akan menjelaskan secara detail apa yang menjadi keluhan masyarakat bawah yang sudah sangat menderita," katanya.***

Editor: Sutrisno Tola

Tags

Terkini

Terpopuler