"BEM Nusantara menilai pendidikan yang dijalani hari ini, dengan sistem online mengalami ketidak jelasan, karena sejauh ini hampir semua perguruan tinggi, bahkan sampai di jenjang sekolah, tidak ada evaluasi dasar tentang pembelajaran online saat ini," terang Aldy.
Dikatakannya, memang saat ini, dibuatnya kebijakan pembelajaran online karena pandemi, tapi kualitas pendidikan justru dengan adanya kebijakan pembelajaran online, sekalipun ada riset, tapi tidak menggunakan berbagai macam variabel.
"Sehingga terjadi beberapa kejanggalan. hari ini problem pendidikan kita, satunya adalah kuliah online, mengakibatkan di beberapa daerah itu, orang tua tidak mampu lagi menanggung beban persoalan kuliah online," jelasnnya.
Baca Juga: Habib Bahar bin Smith: Allah Meletakkan Keridhoan kepada Seorang Anak Melalui Keridhoan Orang Tuanya
Diakui Aldy, saat ini, zaman 4.0 tentang digitalisasi.
"Tapi zaman digitalisasi hari ini, tidak dipressure oleh pemerintah, dalam artian, masih ada dibeberapa daerah yang mengalami kendala persoalan jaringan," ungkapnya.
Dikatakannya, untuk wilayah di Gorontalo ada beberapa titik yang masih sulit akan jaringan.
"Kalau di Gorontalo itu, di Kabupaten Boalemo tepatnya di Wilayah Kecamatan Paguyaman Pantai, dan juga ada di Desa Tamaila, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo," bebernya.
Terakhir, Aldy mengeluhkan terkait supply data yang tidak sebanding dengan UKT atau SPP.
"Hari ini membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) atau SPP, tapi kebijakan dari Mendikbud terkait dengan supply data itu, tidak sebanding dengan apa yang telah diberikan oleh kawan-kawan maha siswa, dalam hal ini pembayaran SPP atau UKT," keluhnya.