Kemenkes Sebut, Vaksinasi Booster dapat Memberikan Perlindungan Hingga 91 Persen dari Risiko terburuk COVID-19

- 26 Februari 2022, 17:35 WIB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi. /Youtube Kemenkes

TERAS GORONTALO – Vaksinasi menjadi salah satu komponen penting dalam strategi penanganan pandemi untuk menekan angka risiko sakit yang parah hingga kematian akibat COVID-19.

Sehingga pemerintah lewat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berusaha untuk melakukan percepatan program vaksinasi COVID-19 nasional.

Pada tanggal 22 Februari jumlah kasus aktif COVID-19 adalah 549.431 orang dengan jumlah total pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit berjumlah 37.638 pasien, dimana terdapat 813 dengan kondisi berat dan 185 pasien dengan kondisi kritis.

Baca Juga: 1 Maret Bukan Hari Libur ! Ditetapkan Presiden Hari Penegakan Kedaulatan Negara

Dari analisa jumlah pasien 17.871 yang di rawat di RS pada periode Januari-22 februari 2022 terdapat 2.489 pasien meninggal dunia. Dimana sebagian besar pasien yang meninggal belum divaksinasi lengkap.

Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan bahwa, pasien yang meninggal itu terdiri dari berbagai kategori kelompok, baik kelompok pasien lansia dan non lansia, kelompok pasien komorbid dan non komorbid, serta pasien yang belum divaksinasi dan telah divaksinasi.

“Angka kematian terpantau meningkat pada kelompok lansia, komorbid, dan yang belum melengkapi vaksinasi,” ujar Nadia dilansir dari laman Kemenkes RI.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Beasiswa Afirmasi Ditujukan untuk Masyarakat yang Tinggal di Daerah 3T

Lanjut dr Siti menjelaskan, risiko kematian bagi non lansia tanpa komorbid yang telah mendapat booster adalah 0,49 %.

Halaman:

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x