Jika menilik pada survey dari Bloomberg, kata Sri Mulyani, ada 15 negara di Asia yang terancam akan mengalami resesi, dan salah satunya adalah Indonesia.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Pencairan THR Bagi ASN Dimulai H-10 Lebaran
Maka dari itu, Menkeu Sri Mulyani berharap Indonesia tidak akan terlena, dan berusaha untuk menggunakan seluruh instrument kebijakan yang telah diberikan, baik itu berupa fiskal, moneter, sektor keuangan, hingga berbagai jenis regulasi lainnya.
Ini dilakukan tentunya untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya resesi di Indonesia.
Dari data yang dipersiapkan oleh Bloomberg tersebut, diketahui bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-14, dengan jumlah persentase sebesar 3%.
Akan tetapi, meski nilai potensi resesi Indonesia masih terbilang rendah, Sri Mulyani menegaskan untuk tidak terlena.
Karena persentase potensi tersebut adalah gambaran kuat atau tidaknya ketahanan pertumbuhan ekonomi domestik, indikator neraca pembayaran, dan juga Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
“Dari sisi korporasi maupun rumah tangga, kita juga relatif baik,” kata Sri Mulyani.
Sektor keuangan Indonesia, kata Sri Mulyani, relatif lebih kuat semenjak krisis global yang dialami pada tahun 2008-2009 silam.