Network
TERAS GORONTALO – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati pada program pendidikan Green Leadership Indonesia (GLI) yang dilaksanakan oleh Institut Hijau Indonesia Minggu 15 Oktober 2023 mengajak generasi muda berperan aktif untuk melestarikan lingkungan dalam menghadapi perubahan iklim.
Hal itu disampaikan Dwikorita pada acara yang mengangkat tema “Pemahaman tentang isu perubahan iklim bagi green leaders”, bahwa saat ini Indonesia membutuhkan tindakan nyata yang inovatif untuk beradaptasi pada perubahan iklim.
Baca Juga: One Piece: Akhirnya Pengkhinatan Monkey D Dragon dan 4 Angkatan Laut Terungkap! Ternyata Mereka....
“Indonesia butuh ide, pemikiran sekaligus tindakan nyata yang inovatif dalam aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan”, ungkap Dwikorita pada halaman siaran pers BMKG.
Dwikorita juga menjelaskan berdasarkan catatan BMKG tahun 2019 nilai anomali sebesar 0,6 °C meningkat pada tahun 2020 anomali sebesar 0,7 °C masuk pada urutan kedua dibanding 2016 sebagai tahun terpanas.
Selain itu, Word Meteorological Organization (WMO) mencatat bahwa 2023 rekor temperatur terpanas sepanjang tiga bulan sejak Juni-Agustus dengan gelombang panas terjadi pada banyak tempat secara bersamaan.
Dwikorita menuturkan akibat dari perubahan iklim gelombang panas menyebabkan sumber daya air semakin berkurang dan langka.
“Perubahan iklim memberikan tekanan tambahan pada sumber daya air yang sudah semakin langka dan menghasilkan apa yang dikenal sebagai water hotspot”, Jelas Dwi.
Kepala BMKG itu juga menungkapkan kondisi perubahan iklim sangat mengkhawatirkan, selain krisis air yang berimbas pada sektor kehidupan juga akan berdampak pada pertanian.
