TERAS GORONTALO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur sedang mengambil langkah tegas untuk mengatasi kenaikan harga bahan pokok penting menjelang bulan Ramadhan 1445 Hijriah.
Melalui program operasi pasar yang dilakukan secara gencar, Pemkab Madiun berharap dapat menurunkan harga-harga tersebut dan meringankan beban masyarakat.
Baca Juga: Festival Beduk Jaksel: Meriahnya Tradisi Ramadhan dalam Kehangatan Budaya Betawi
Operasi pasar merupakan salah satu strategi yang telah terbukti efektif dalam mengatasi kenaikan harga bahan pokok. Dengan memberikan subsidi, Pemkab Madiun dapat menekan harga-harga tersebut sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat. Selain itu, operasi pasar juga membantu menjaga stabilitas harga di pasar lokal.
Dilansir Teras Gorontalo dari laman Antara, Menurut Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, Endah Dwi Jayanti, operasi pasar ini dilakukan dengan memberikan subsidi untuk setiap komoditas yang disediakan.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap naiknya harga beberapa bahan pokok yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.
"Ada yang disubsidi 4 ribu, ada yang 5 ribu. Jadi untuk setiap komoditas tidak sama," ujar Endah di sela kegiatan pasar murah di Desa Sumberejo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Kamis 14 Maret 2024.
Operasi pasar ini menawarkan sejumlah komoditas dengan harga yang lebih terjangkau. Beberapa komoditas yang dijual murah antara lain beras SPHP, gula pasir, minyak goreng, bawang putih, dan telur ayam.
Misalnya, beras SPHP dijual seharga Rp51.000 per 5 kilogram, minyak goreng dijual seharga Rp15.500 per liter, gula pasir dijual seharga Rp15.000 per kilogram, telur ayam ras dijual seharga Rp27.500 per kilogram, dan bawang putih dijual seharga Rp14.000 per setengah kilogram.