Network
TERAS GORONTALO - Gerhana bulan dan matahari merupakan fenomena alam yang bisa saja terjadi akibat pergerakan dinamis antara posisi matahari, bumi, dan bulan.
Gerhana bulan terjadi karena cahaya matahari terhalang oleh bumi sehingga tidak semua cahaya tersebut sampai di bulan dan hanya terjadi saat fase purnama.
Menurut penelusuran Teras Gorontalo, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa ditahun 2024 ini akan terjadi empat kali gerhana, dua gerhana matahari dan dua gerhana bulan.
Menurut rincian dari BMKG, jadwal gerhana tersebut yakni gerhana bulan 25 Maret, gerhana matahari 8 April, gerhana bulan 18 September, dan gerhana matahari pada 2 Oktober. Dua gerhana diantaranya akan terjadi pada bulan ramadhan 2024.
Yang pertama adalah Gerhana Bulan Penumbra (GBP) akan terjadi pada tanggal 25 Maret 2024, atau bertepatan dengan hari ke 14 bulan ramadhan. Yang kedua Gerhana Matahari Total (GMT) pada 8 April 2024 atau hari ke 28 puasa.
Gerhana bulan penumbra terjadi karena matahari, bumi dan bulan pada posisi sejajar, akibatnya bulan masuk pada bayangan penumbra bumi dan menyebabkan bulan terlihat lebih redup dari saat purnama.
Gerhana ini bisa diamati dari Indonesia namun hanya untuk beberapa wilayah dan sebagian besar tidak bisa melihat proses gerhana ini terjadi karena perbedaan waktu terbit bulan.
Gerhana bulan penumbra diprediksi akan terjadi selama 4 jam 43 menit, wilayah Indonesia timur awal gerhana akan terjadi pukul 13.50 puncak gerhana 16.12, dan akhir gerhan pada 18.34 WIT.
Untuk waktu Indonesi bagian tengah, awal gerhana akan terjadi pukul 12.50, puncak gerhana pada 15.12, dan akhir gerhana pukul 17.34 WITA.
