Tim Nasional Belanda Perpaduan dan Senior di Piala Dunia 2022 Qatar

15 November 2022, 08:45 WIB
Tim Nasional Belanda Perpaduan dan Senior di Piala Dunia 2022 Qatar /Tangkap layar YouTube Starting Eleven/

TERAS GORONTALO – Pelatih Tim Nasional  Belanda, Louis Van Gaal akhirnya resmi memanggil para amunisinya untuk menuju Piala Dunia 2022 Qatar.

Namun yang perlu dicatat, 26 serdadu negeri kincir angin kini tak banyak dihuni pemain yang mentereng secara nama seperti jaman dulu macam Van Persie, Robben, maupun Sneijder.

Perpaduan senior dan junior adalah komposisi yang pas bagi Van Gaal selama ini.

Dengan perpaduan pemain senior dan junior  mampu terbukti menjadi kunci suksesnya selama ini memegang De Oranje. 

Baca Juga: Hak Siar Piala Dunia 2022 Naik, Thailand Sibuk Nego dengan FIFA, Berharap Bisa Tawar Dengan Harga Segini

Ia belum terkalahkan selama 15 pertandingan sejak perhelatan Euro 2020 lalu.Seperti dilansir Teras Gorontalo dari Akun Youtube Starting Eleven

Apakah Van Gaal sudah tepat dengan pemanggilannya ini?

Ataukah justru, pemain yang dicoret seperti Van De Beek, Hateboer, Gravenberch, Wijnaldum maupun Botman akan menjadi masalah bagi De Oranje?

Dari posisi di bawah mistar, kini Belanda tak lagi punya nama-nama besar macam Van Der Sar. Para penjaga gawang penerus Van Der Sar macam Stekelenburg, Tim Krul, maupun Cillessen pun tak lagi dipanggil.

Kini Van Gaal membawa tiga kiper yang hanya berkiprah di Eredivisie. Mereka adalah Justin Bijlow dari Feyenoord, Andries Noppert dari Heerenveen, dan Remko Pasveer dari Ajax.

Kalau mendengar kabar yang beredar, nama Remko Pasveer adalah nama yang mungkin akan dipakai Van Gaal sebagai kiper inti.

Baca Juga: Seks Bebas dan LGBT di Larang Pada Piala Dunia 2022 di Qatar

Pasalnya, kiper berusia 39 tahun tersebut telah dipercaya pada laga-laga terakhir De Oranje di Nations League. Dan hasilnya pun meyakinkan, yakni tanpa kebobolan.

Namun jika dilihat secara catatan statistik, Pasveer masih kalah dibanding Bijlow.

Bijlow sudah mencapai 6 caps, sedangkan Pasveer baru 2 kali.

Dari segi performanya di klub pun masih kalah. Pasveer dari 19 pertandingan di semua kompetisi hanya peroleh 5 kali clean sheet dan 30 kali kebobolan.

Sedangkan Bijlow bersama Feyenoord, dari 19 pertandingan sudah capai 9 kali clean sheet dengan kebobolan hanya 21 gol.

Artinya nanti Van Gaal tinggal pilih mana yang paling cocok. Parameter apa yang akan dilihat Van Gaal dalam menentukan starter. 

Jika melihat kesenioran maupun mental, Pasveer orang yang cocok. Namun apabila mau melihat statistik performa, nama Justin Bijlow lebih cocok.

Kemudian dari sektor pertahanan. Dengan sistem Van Gaal yang fleksibel menggunakan 3 atau 4 bek, Meneer yang satu ini memanggil total 9 orang di posisi ini.

Kesembilan nama bek yang dipanggil Van Gaal itu adalah Van Dijk sebagai kapten, Jurrien Timber, Stefan De Vrij, Nathan Aké, Matthijs De Ligt, Daley Blind, Tyrell Malacia, Frimpong, dan Denzel Dumfries.

Ketika Van Gaal memakai posisi 3 bek, biasanya kombinasi Timber, Van Dijk, dan Ake yang sering menjadi trionya. Bahkan De Ligt dan De Vrij hanyalah pilihan pelapis bagi Van Gaal.

Di sektor Full Back kanan atau Wing Back kanan, Van Gaal akan menggunakan bek Inter Denzel Dumfries yang akan dilapisi nama baru Jeffrey Frimpong. Bek kanan Leverkusen ini mampu meyakinkan Van Gaal dengan catatan apiknya.

Dari 19 pertandingan, ia sudah menorehkan 5 gol dan 3 assist. Hal itulah yang membuat ia menggeser nama Hans Hateboer, bek kanan Atalanta yang biasa menempati posisi itu.

Kemudian di sektor Full Back kiri atau Wing Back kiri tetap akan ditempati pemain senior Daley Blind. Blind akan dilapisi oleh bek baru MU, Tyrell Malacia.

Memiliki nama-nama bek seperti Blind, Ake, maupun Timber adalah suatu keberuntungan bagi Van Gaal. Mereka sama-sama bertipe Versatile. Bisa dipakai di Full Back, Wing Back maupun Center Back.

Bergeser ke lini tengah. Biasanya, Van Gaal akan memakai Double Pivot plus satu gelandang serang di belakang dua striker pada formasi 3-4-1-2.

Van Gaal juga terkadang sering memakai tiga gelandang sekaligus di formasi 3-5-2 atau 4-3-3.

Gelandang yang dipanggil Van Gaal kini berjumlah 7 orang. Tiga dari Ajax adalah Kenneth Taylor, Davy Klaassen, dan Steven Berghuis.

Dua dari Atalanta yakni Teun Koopmeiners dan Marten De Roon. Sisanya, satu dari Barca ada Frankie De Jong, dan satu debutan dari PSV, Xavi Simons.

Setelah kehilangan Wijnaldum yang dicoret akibat cedera, kombinasi De Jong dan De Roon, sering dipercaya Van Gaal menjadi Double Pivot penyeimbang di lini tengah. 

Tentu mereka akan dilapisi oleh pemain macam Koopmeiners. Sedangkan Berghuis, Klaassen, maupun Xavi Simons akan lebih diposisikan sebagai gelandang yang akan mendukung lini penyerangan.

Lini tengah Belanda ini unik sekarang. Termasuk fenomena Steven Berghuis. Pemain ini dulunya di Feyenoord adalah sayap kanan murni.

Kemudian ia disulap ketika pindah ke Ajax maupun di Timnas Belanda sebagai gelandang serang. Sekarang dengan posisi barunya itu, di Ajax ia sudah berjasa menorehkan 7 gol 6 assist.

Belum lagi ada Xavi Simons. Wonderkid PSV yang akan memimpikan debutnya di Qatar nanti. Awal musim yang fantastis bagi pemuda 19 tahun itu bersama PSV. Dari 21 pertandingan sudah 10 gol 4 assist yang ia torehkan. Posisinya yang juga Versatile, bisa dimanfaatkan Van Gaal sebagai alternatif.

Ada juga Davy Klaassen pemain kawakan yang justru jadi top skor sementara di sektor gelandang timnas Belanda, yakni dengan 9 gol. Posisinya sebagai playmaker seperti apa yang ia jalankan di Ajax, juga menjadi kekuatan tersendiri Van Gaal.

Lanjut ke posisi ujung tombak. Para striker Belanda kini juga tak diisi nama-nama besar. Mungkin hanya Memphis Depay yang berkategori nama besar.

Selebihnya diisi pemain seperti Steven Bergwijn dari Ajax, Wout Weghorst dari Besiktas, Luuk De Jong dan Cody Gakpo dari PSV, Vincent Janssen dari Antwerp, dan juga Noa Lang dari Club Brugge.

Van Gaal di lini depan biasanya akan menggunakan dua striker yang cepat dan mobile di format 3-4-1-2 atau 3-5-2. Top skor mereka dengan 42 gol,

Memphis Depay pasti akan menempati satu pos di lini depan. 

Ia biasanya didampingi Steven Bergwijn, mantan pemain Spurs yang kini moncer di Ajax. Bergwijn kini dari 20 pertandingan di semua kompetisi sudah menorehkan 10 dan 3 assist bagi Ajax.

Fenomena moncernya Cody Gakpo di PSV juga jangan dilupakan. Ia juga bisa menjadi senjata alternatif bagi Van Gaal. 13 gol dan 17 assist dari 21 pertandingan Gakpo selama ini di PSV menjadi bukti.

Gakpo juga sering dimanfaatkan Van Gaal di beberapa posisi di depan. Baik itu di posisi sayap penyerangan ketika menggunakan formasi 4-3-3, maupun menjadi playmaker di formasi 3-4-1-2.

Selain kebiasaan Van Gaal yang sering menggunakan dua striker mobile dengan kecepatan seperti Depay dan Bergwijn, ia juga tak lupa membawa dua striker jangkung untuk menghadapi bola-bola atas sekaligus menjadi supersub kala deadlock.

Luuk De Jong dengan tinggi 188 cm dan Weghorst dengan 197 cm, membuat keduanya dapat dijadikan variasi serangan Belanda. Lini depan mereka akan semakin bervariasi dengan duel bola-bola udara jika diperlukan. Maka dari itu, meskipun tak banyak nama mentereng di lini depan, namun secara fungsi maupun kebutuhan semuanya tergolong komplit.***

Editor: Viko Karinda

Sumber: YouTube Starting Eleven

Tags

Terkini

Terpopuler