Mengenang Sosok Andrea Pirlo Jenderal Lapangan Tengah tak Tergantikan saat Italia Juara di Piala Dunia 2006

- 9 Oktober 2022, 08:29 WIB
Mengenang Sosok Andrea Pirlo Jenderal Lapangan Tengah tak Tergantikan saat Italia Juara di Piala Dunia 2006
Mengenang Sosok Andrea Pirlo Jenderal Lapangan Tengah tak Tergantikan saat Italia Juara di Piala Dunia 2006 /kolase foto Instagram @FIGC/

TERAS GORONTALO - Sosok Andrea Pirlo, jenderal lapangan tengah yang dikenal oleh ketenangannya dan segudang prestasi yang diraih selama karir sepakbola.

Andrea Pirlo merupakan pesepakbola yang tidak tampik enerjik namun selalu tampil dominan dalam setiap pertandingan yang dilakoninya.

Andrea Pirlo dan Trofi Piala Dunia 2006

Dikutip dari footballfact, Piala Dunia 2006 menjadi kenangan tersendiri bagi Italia.

Bagaimana tidak, Jerman menjadi saksi perolehan trofi Piala Dunia mereka dilewati Italia.

Jerman sendiri yang menjadi tuan rumah harus puas menjadi juara tiga Piala Dunia.

Mereka menang di pertandingan perebutan juara tiga melawan Portugal dengan skor 3-1.

Sementara Italia harus menang sulit kala bertemu dengan Prancis.

Baca Juga: Sosok Philipp Lahm Pesepakbola Tanpa Kartu Merah, Kapten Timnas Jerman saat Juara Piala Dunia 2014

Pertandingan yang diwarnai dengan tragedi sundulan Zinedine Zidane tersebut dimenangkan oleh Italia.

Mereka berhasil menang melalui drama adu penalti setelah 120 menit bermain imbang 1-1.

Gagalnya eksekusi penalti David Trezeguet menandai kemenangan Italia dengan skor 6-4.

Namun terselip kenangan manis bagi dibalik kisah heroik Italia yang menjadi juara.

Kenangan tersebut diukir oleh maestro lapangan tengah Italia, Andrea Pirlo. Berikut kisah Pirlo sepanjang Piala Dunia 2006.

Gol Pertama dan Assist Terakhir Pirlo

Pada gelaran Piala Dunia 2006, Italia tergabung dalam Grup E. Mereka kala itu bersaing dengan Ghana, Amerika Serikat dan Republik Ceko.

Pertandingan perdana Italia dihelat Heinz-von-Heiden Arena saat bertemu dengan Ghana pada Selasa 13 Juli 2006.

Kala itu Andrea Pirlo berhasil mencetak gol pertama Italia melalui sepakan kaki kanan di menit 41. Pada pertandingan Itu, Italia keluar sebagai pemenang dengan skor 2-0.

Di partai final melawan Prancis, kaki kanan Pirlo kembali melakukan keajaibannya. Kali ini sepakan kaki kanan Pirlo menghasilkan assist bagi tandukan Marco Materazzi.

Berkat umpan terukur Pirlo, Italia berhasil menyamakan kedudukan. Mereka akhirnya keluar sebagai juara lewat drama adu penalti.

Man of The Match

Pirlo tampil apik saat di pertandingan perdana dengan lesakkan satu golnya. Permainan indah Pirlo juga mengantarkannya menjadi Man of The Match pada pertandingan tersebut.

Pirlo juga menjadi sosok paling vital di balik kemenangan atas tuan rumah Jerman.

Ketenangan dan umpan pendeknya ke Fabio Grosso di menit 119 menjadi pemecah kebuntuan.

Umpan yang dilakukan sembari sedikit membuang muka itu digadang-gadang sebagai assist terbaik di Piala Dunia 2006.

Baca Juga: Daftar Lengkap Juara Piala Dunia Sejak 1930 hingga 2018

Gol Fabio Grosso juga membuat turun mental pemain Jerman sehingga satu menit setelahnya Del Piero berhasil menggandakan keunggulan Italia.

Pada pertandingan ini Pirlo keluar sebagai Man of The Match dengan assist indahnya.

Pirlo juga kembali menjadi Man of The Match di partai puncak melawan Prancis.

Satu assist dan gol pembuka adu penalti yang dicetak Pirlo memastikan Italia meraih gelar Piala Dunia keempatnya sepanjang sejarah.

Sosok Andrea Pirlo

The Architect, begitu dia disebut. Sosok yang satu ini telah dikenal luas sebagai salah satu ikon sepakbola di abad ke-21. Ya siapa lagi kalau bukan Andrea Pirlo.

Perannya sebagai jenderal lapangan tengah tak pernah tergantikan di setiap klub yang dia bela, bahkan di tim nasional Italia, meski pun penampilannya di Inter Milan tak terlalu membekas.

Visi bermain, olah bola di atas rata-rata, akurasi umpan, eksekusi bola mati dan yang tak kalah penting adalah ketenangannya saat berada di lapangan, baik saat dengan atau tanpa bola.

Baca Juga: Daftar Kapten 32 Negara Peserta dan Jadwal Lengkap Piala Dunia 2022

Ketenangan yang dirinya miliki sepertinya juga tidak hanya ia tunjukkan di dalam lapangan, tapi juga di luar lapangan, dengan Pirlo kerap kali terlihat lebih santai dan kalem dibanding rekan-rekan satu timnya selama bermain.

Karakternya tersebut jelas tak lepas dari lingkungannya sejak kecil, di mana ia lahir dan besar di Flero, salah satu komune di provinsi Brescia, Italia.

Pirlo dan Flero

Dikutip dari planetfootball, Andrea Pirlo lahir pada 19 Mei 1979 di Flero dari pasangan Luigi Pirlo dan Livia Gatta. Dia memiliki satu saudara laki-laki Iva dan saudara perempuan bernama Silvia.

Dia berasal dari latar belakang keluarga yang kaya, dengan ayahnya, Luigi, adalah seorang pebisnis andal dan mendirikan perusahaan logam bernama Elg Steel di Brescia pada 1982.

Dan dapat dipahami bahwa darah bisnis mengalir dalam tubuh Pirlo. Dia pun juga terjun ke dunia bisnis untuk mengikuyi jejak sang ayah.

Tetapi, mari kita bahas satu per satu, mulai dari karier sepakbolanya.

Pirlo kecil memang sudah gemar bermain bola di lingkungan masa kecilnya. Dia pun akhirnya bergabung dengan klub lokal Voluntas Brescia.

Di turnamen Dana Cup pada 1992, Pirlo mampu menarik perhatian sepakbola Italia di usianya yang baru 13 tahun.

Kala itu, timnya mampu menembus sampai semi-final, dan meskipun ia gagal menjuarai kompetisi tersebut, Brescia memutuskan untuk membinanya di akademi mereka pada 1994.

Tak butuh waktu lama bagi Pirlo untuk menembus tim utama Brescia, di mana ia melakoni debutnya di Serie A pada Mei 1995 saat berhadapan dengan Reggiana, sayangnya Brescia harus terdegradasi ke Serie B setelah mengakhiri musim 1994-95 sebagai juru kunci.

Namun, dua musim kemudian, Pirlo berhasil membawa Brescia kembali ke Serie A setelah menjuarai Serie B 1996-97.

Dan satu tahun kemudian ia diboyong oleh raksasa Italia Inter Milan, sebelum bermain untuk tim-tim seperti Reggina, AC Milan, Juventus dan New York City FC sampai ia gantung sepatu pada Januari 2018.

Jejak Pirlo di Brescia sangat membekas setelah ia mempersembahkan dua gelar buat klub masa kecilnya, yakni masing-masing satu trofi Italienischer Zweitligameister dan Viareggio.

Namanya semakin di elu-elukan ketika ia berhasil membantu Italia menjuarai Euro U-21 pada 2000, di mana Pirlo juga menyabet gelar sebagai top skor dengan tiga golnya.

Terlebih lagi saat Italia sukses membawa pulang gelar Piala Dunia 2006, poster dukungan dan bendera bergambar Pirlo terbentang di berbagai sudut kota di Brescia, khususnya di Flero.

Bergeser ke kisahnya di luar lapangan, khususnya dalam segi bisnis. Pirlo adalah sosok yang tenang dan pandai memanajemen segala sesuatu dalam kehidupannya.

Jelas ada faktor dari kedua orang tuanya yang berkecimpung di dunia bisnis.

Dan Pirlo juga sangat tertarik dengan hal itu. Pria berambut gondrong itu juga terlibat dalam bisnis ayahnya di Elg Steel hingga saat ini.

Tetapi, Pirlo juga memiliki bisnis sendiri, yakni kebun dan kilang anggur yang bernama Pratum Coller.

Perusahaan anggur itu ia dirikan pada 2007 saat ia masih bermain untuk AC Milan.

Tak heran jika ia memiliki bisnis anggur, karena Pirlo telah lama dikenal sebagai penikmat anggur. Bahkan, Pirlo kecil telah sangat akrab dengan kebun anggur milik neneknya.

Dia pun akhirnya membeli sebidang tanah di Brescia, di dekat tempat kelahiran ayahnya dan kini Pirlo telah memiliki ladang anggur seluas 15 hektar yang bisa menghasilkan 25 ribu hingga 35 ribu botol wine per tahunnya.

Selain itu, Pirlo juga memiliki bisnis di bidang properti. Ia dilaporkan memiliki sejumlah komplek perumahan di Brescia, Villa di Forte dei Marmi hingga beberapa apartemen di kota Milan.

***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: Planetfootball footballfact


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah