TERAS GORONTALO - Kondisi memprihatinkan dialami oleh sejumlah orang yang berada di kerangkeng di Rumah Bupati Langkat, mereka nampak babak belur.
Orang yang berada di dalam kerangkeng babak belur diduga mengalami penganiyaan.
Nampak dalam beberapa foto yang beredar sebanyak 9 orang korban yang babak belur ini ditemukan polisi setelah Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin ditangkap karena OTT.
Baca Juga: Ditemukan Sejumlah Orang Terkurung di Kerangkeng Rumah Bupati Langkat, Diduga Ada Praktek Perbudakan
Disisi lain polisi saat ini masih menyelidiki orang-orang di kerangkeng yang babak belur diduga adalah korban perbudakan.
Temuan kerangkeng ini merupakan hasil penyelidikan Polda Sumatera Utara di Rumah Bupati Langkat tepatnya di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala Langkat, polisi menduga ada praktek perbudakan
Menurut Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, bahwa kerangkeng yang diduga ditempati oleh para pekerja perkebunan sawit yang diduga menjadi korban perbudakan sejak 10 tahun lalu.
Baca Juga: Polisi Tetapkan 4 Orang Tersangka Kasus Pengeroyokan Lansia di Pulogadung
Namun Polda Sumut belum bisa memastikan apakah kerangkeng itu adalah tempat perbudakan secara detail, namun mereka telah membetuk tim untuk penyelidikan lebih lanjut.
“Polda Sumut sudah membentuk Tim dan bekerjasama dengan BNNP Sumut dan BNNK Langkat, hasil penyelidikan Tim Tempat itu berdasarkan informasi yang diterima sudah ada sejak 2012 sampai dengan OTT KPK,” kata Hadi Selasa, 25 Januari 2022.
Dilansir Teras Gorontalo dari PRFM news berjudu "Polisi Dalami Kerangkeng dan Dugaan Perbudakan yang Dilakukan Bupati Langkat"
Baca Juga: 4 Bantuan Pemerintah Cair di Bulan Februari 2022
Terkait dengan adanya dugaan kerangkeng tempat perbudakan modern sampai saat ini masih didalami tim dari Polda Sumut.
“Tim sedang bekerja, Informasi, keterangan dan fakta-fakta dilapangan Semua sedang kita gali,” jelasnya.
Sebelumnya, Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, mengungkapkan kerangkeng yang ditemukan di dalam rumah Bupati Langkat itu digunakan sebagai rehabilitasi pecandu penyalahgunaan narkotika.
“Dari hasil pendalaman, kerangkeng itu sudah berdiri selama 10 tahun,” ungkapnya.
Baca Juga: Viral, 19 Detik Goyangan Hot Dewi Persik Sukses Bikin Netizen Penasaran dan Takjub
Namun, Panca menuturkan kerangkeng khusus yang dibuat Bupati Langkat di dalam rumahnya tidak memiliki izin karena dibuat secara pribadi.
Lebih lanjut, ia menuturkan di dalam kerangkeng khusus didapati lebih dari 4 orang dalam kondisi babak belur.
"Dari hasil pendalaman kita, 3-4 orang yang berada di dalam kerangkeng khusus merupakan pecandu narkoba. Nantinya, mereka akan dipekerjakan di kebun sawit dan di rumah Bupati Langkat,” pungkasnya.***