Andri Panitia Kurban Idul Adha Hilang Secara Misterius, Sempat dibawa Nenek Sihir

6 Juli 2022, 17:30 WIB
Andri Panitia Kurban Idul Adha Hilang Secara Misterius, Sempat dibawa Nenek Sihir /Tangkap Layar YouTube RJL-5 Fajar Adytya/

TERAS GORONTALO - Seorang remaja bernama Andri dikabarkan hilang menjelang Idul Adha.

Andri yang dipercayakan menjadi panitia kurban Idul Adha di salah satu kampung Jawa Barat itu, hilang secara misterius.

Mendekati Idul Adha Andri dipercayakan sebagai panitia kurban atau penjaga hewan kurban untuk disembelih saat Idul Adha nanti.

Kejadian Andri hilang secara misterius hebohkan warga satu kampung. 

Baca Juga: Kisah Sadio Mane Awali Karir Sebagai Pesepakbola Dunia, Tidak direstui Orangtua Hingga Gunakan Sepatu Robek

Dilansir Teras Gorontalo dari YouTube RJL-5 Fajar Aditya, seorang remaja bernama Andri hilang dan belum ditemukan hingga sholat Idul Adha.

Andri dikenal pendiam oleh penduduk disekitar rumahnya. Makanya, ia tidak memiliki banyak teman. Meski begitu, ia dikenal sebagai anak yang pemberani.

Andri sendiri memiliki seorang teman dekat, yakni Samsul. Keduanya memiliki hobi yang sama yaitu suka memancing di sungai dekat rumahnya.

Andri juga memiliki kebiasaan yang suka menjelajah di tempat-tempat horor, seakan ia tidak punya rasa takut. 

Baca Juga: Mumun Comeback! Akankah Sang Pocong Geser Kesuksesan Ayu dan Bima saat KKN di Desa Penari? Berikut Cuplikannya

Kebetulan Andri tinggal di desa yang berada di dataran tinggi daerah Jawa Barat.

Desa itu juga masih jarang rumah penduduknya dan perkampungan disana dekat dengan tempat pemakaman.

Di waktu itu tahun 2007, penggunaan media sosial tidak seramai seperti sekarang ini. Penerangan di desa itu juga belum terlalu terang.

Samsul temannya itu, sedikit banyak mengerti mengenai karakter Andri, di mana si Andri ini orangnya tidak suka basa-basi.

Tidak suka bertegur sapa, bahkan dianggap sombong oleh penduduk sekitar.

Namun sifat Samsul berbanding terbalik sama Andri. Ia dekat dengan orang-orang disekitar dan mudah bergaul.

Suatu hari menjelang Idul Adha, mereka mulai melakukan persiapan, seperti pembentukan panitia kurban.

Saat itu, setiap orang memiliki tugas masing-masing, dan si Andri sama Samsul bertugas untuk melakukan sosialisasi seperti pendataan hewan kurban di rumah-rumah warga.

Saat itu ketika mereka melakukan survey di rumah-rumah, Samsul dan Andri pulang sampai sampai sore hari.

Diperjalanan pulang, mereka tidak sengaja mampir di sebuah warung yang letaknya ada di tengah-tengah perkebunan.

Samsul pun merasa ragu untuk mampir atau tidak diwarung tersebut.

"Kamu yakin akan mampir di warung itu," tanya Samsul kepada Andri.

"Terserah" jawab Andri dengan sifat pendiamnya itu.

Saat itu H-5 jelang Idul Adha, dan mereka berdua juga melaksanakan puasa Sunah.

"Kamu yakin kita akan buka puasa disini? Tapi setahuku pas kita lewat tidak ada warung disini," kata Samsul.

Namun mereka berdua tetap masuk ke warung tersebut, dan ketika itu mereka melihat ada sosok yang menyeramkan di dalam warung.

Ada makhluk yang seperti perempuan yang berbuluh terlihat sangat menyeramkan. Mereka pun langsung lari terbirit-birit karena ketakutan.

Mereka menuju masjid untuk menenangkan diri, dan Andri yang lebih berani berusaha nenangin Samsul yang sudah gemetaran.

Dan dari sinilah awal kisah seorang remaja yang hilang menjelang Idul Adha.

Pada saat itu jelang H-2 lebaran Idul Adha, panitia kurban melakukan penjagaan desa seperti ronda malam agar tidak ada hlanyang tidak di inginkan salah satunya pencurian hewan kurban.

Malam itu, Samsul dan Andri kebagian untuk menjaga Pos di dekat Musala pak Imron.

Namun sekira pukul 9, Samsul ijin pamit pulang lebih dulu karena ada urusan keluarga.

Saat itu di pos penjagaan tersisah Andri, Rehan, Adi dan beberapa teman yang lain yang asik bermain Catur.

Sekira pukul 10 malam, Andri tidak merasa nyaman, hatinya seperti ada yang janggal yang ia rasakan pada saat itu.

Singkat cerita, Andri pun pamit pulang ke teman-temannya.

Setelah sih Andri pulang, di satu sisi Samsul sudah selesai acara keluarganya dan sudah dirumah menonton TV dengan adiknya perempuan.

Disela menonton TV, Samsul mendengar seperti ada suara sih Andri yang memanggil manggil namanya di dibelakang rumahnya.

Samsul berpikir kenapa Andri datang kerumah malam-malam bagini. Untuk memastikan akhirnya ia keluar menuju belakang rumahnya.

Namun ketika itu dibelakang rumah ternyata tidak ada siapa-siapa. Samsul hanya menemukan senter si Andri saja.

Bahkan ia mencari Andri sampai ke makam kuno yang tidak jauh dari belakang rumahnya, tapi Andri tidak ditemukan.

Samsul pun langsung melapor ke bapaknya Andri dan bersama pergi melihat Andri dirumanya yang juga ternyata kosong, tidak ada siapa-siapa.

Mereka juga pergi mencari Andri di pos kamling, namun kata teman-temannya, Andri sudah pamit pulang.

Ketika itu Andri dinyatakan hilang dan menghebohkan penduduk satu kampung itu dan ikut mencarinya.

Hingga di hari Idul Adha, Andri tak kunjung ditemukan.

Sementara itu Samsul sahabatnya itu merasa sangat terpukul karena Andri sudah dua hari belum juga ditemukan.

Namun bapaknya Andri berusaha untuk menenangkan Samsul dan mengatakan

"Tenang saja, tidak usah kuatir nanti juga Andri pulang sendiri," kata bapaknya yang ternyata mengerti tentang hal-hal gaib.

Dihari Idul Adha usai sholat dan pembagian hewan kurban selesai, Samsul mencoba untuk pergi ke rumah Andri.

Dan alhasil, Samsul dikagetkan dengan Andri yang sedang tidur di sofa rumahnya.

Merasa bingung sekaligus senang karena temanya itu sudah ditenmukan, Samsul pun langsung membangunkan Andri.

"Dari mana saja kamu?" tanya Samsul

"Aku baru habis jalan-jalan sama nenek sihir," jawab Andri yang tentu mengagetkan Samsul.

"Iya saya baru jalan-jalan bersama bebek eneh dan perempuan berbaju putih. Yang aku lihat di belakang rumah mu," kata Andri.

"Aku dibawah sampai ke pegunungan bersama bebek itu,"

Tiba-tiba Andri menanyakan bagaimana Persiapan untuk hewan kurban pada Idul Adha nanti.

"Kamu gila ya, tadi pagi sudah kurban dan orang-orang sudah dua hari mencari kamu," kata Samsul.

Andri pun merasa bingung karena ia berpikir hanya pergi sebentar bersama nenek sihir itu, tidak sampai dua hari.

Andri pun menceritakan kisahnya kepada Samsul, kenapa ia bisa dibawa nenek sihir hingga sampai ke gunung.***

Editor: Gian Limbanadi

Tags

Terkini

Terpopuler