Network
TERAS GORONTALO - Jaringan teroris di Indonesia diawasi ketat oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Pengawasan ketat yang dilakukan Densus 88 Antiteror Polri kepada jaringan teroris di Indonesia, guna mencegah baiat massal kepada pemimpin baru Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Abu Hassa al-Hashemi al-Qurashi.
Informasi diperoleh, sebagaimana dikatakan Kabagbanops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar, ia mengatakan, belum ada indikasi ISIS melakukan proses baiat massal di Indonesia.
Namun, Aswin mengungkap ada proses baiat dilakukan oleh perorangan atau kelompok.
"Tidak ada baiat massal yang kami pantau selama ini. Densus 88 terus memonitor hal ini," kata Aswin di Jakarta, Rabu 18 Mei 2022 dilansir terasgorontalo dari laman humas.polri.go.id.
Dikatakan Aswin, baiat merupakan penanda bahwa seseorang masuk dalam keanggotaan kelompok.
"Aturan dalam undang-undang tersebut dikenakan di antaranya pemufakatan jahat dengan maksud teror sebagai mana diatur dalam Pasal 15 juncto Pasal 7 Undang-Undang Terorisme," sambungnya.
Baca Juga: Dokter Spesialis Radiologi Faisal Ditemukan?, Ini Kata Polisi dan Sejumlah Temuan
Aswin menyebut proses baiat kepada pemimpin baru ISIS tersebut dilakukan sejumlah tersangka anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang ditangkap di tiga wilayah berbeda.
