Menolak Lupa Misteri Kematian Marsinah, Siapakah Dalang Utama Pembunuh Sang Pahlawan Buruh?

- 26 Juni 2022, 10:12 WIB
Menolak Lupa! Misteri Kematian Marsinah, Siapakah Dalang Utama Pembunuh Sang Pahlawan Buruh?
Menolak Lupa! Misteri Kematian Marsinah, Siapakah Dalang Utama Pembunuh Sang Pahlawan Buruh? /Youtube Haluan/

TERAS GORONTALO - Mungkin banyak orang yang tidak asing dengan nama Marsinah yang sudah wafat, beberapa waktu silam.

Namun, banyak yang tidak tahu siapa sosok sebenarnya dari Marsinah yang harus merenggang nyawa di usia muda.

Bahkan tidaks sedikit yang menyebut nya sebagai pahlawan buruh di masa Orde Baru kepemimpinan Soeharto kala itu.

Tetapi, Misteri kasus kematian Marsinah hingga saat ini masih menjadi misteri dan terbungkam dalam pembunuhnya.

Baca Juga: Kasus Pencabulan di Depok, Polisi Menduga Korban Lebih dari Satu

Dilansir dari channel Youtube Haluan, pada sabtu 8 Mei 1993, mayat perempuan ditemukan pada sebuah gubuk ditengah sawah di salah satu desa di Nganjuk, Jawa Timur.

Penemuan gadis muda yang diperkirakan berusia 25 tahun ini, dan memiliki luka di sekujur tubuhnya, menggemparkan warga sekitar.

Banyak orang yang menduga jika kematian wanita tersebut bukanlah kasus kematian kriminal biasa.

Wanita tersebut merupakan Buruh muda yang bernama Marsinah.

Baca Juga: Kasus Honour Killing Artis Pakistan Qandeel Baloch, Dibunuh Karena Kehormatan

Marsinah merupakan seorang buruh di PT. Catur Putra Surya (CPS), yang merupakan pabrik Arloji, di siring Porong, Jawa Timur.

Kala itu, buruh CPS di gaji dengan upah 1.700 rupiah perbulan, yang berbeda dengan Kepmen 50/1992 yang dimana UMR untuk buruh di Jawa Timur sudah sebesar 2.250 Rupiah.

Untuk menyampaikan aspirasinya, para buruh CPS melakukan aksi mogok kerja pada 3 Mei 1993.

Sekitar 150 dari 200 Buruh melakukan aksi dengan membawa 12 tuntutan, mulai dari meminta hak enaikan upah 20 persen hingga membubaran organisasi serikat pekerja seluruh indonesia di tingkat pabrik.

Baca Juga: Kasus SARA di Kafe Holywings, Promosikan Miras Muhammad-Maria, Ini Peran 6 Tersangka

Pada hari pertama, koordinator aksi Yudo Prakoso di tangkap dan dibawa ke kantor koramil, Porong.

Akhirnya, Marsinah turun dan memimpin dan mewakili protes yang dilakukan oleh para Buruh.

Pada 4 Mei 1993,Aksi mogok yang kedua pun kembali digelar. Pihak PT. CPS melakukan negoisasi bersama 15 Buruh yang menjadi perwakilan.

Dalam perundingan, hadir pula dari dinas Tenaga kerja, petugas kecamatan siring serta perwakilan polisi hingga koramil.

Namun dalam hari yang sama, Yudo Prakoso yang menjadi dalang dalam aksi pemogokan mendapat surat panggilan dari koramil porong.

Saat itu pula, Yudo Prakoso diminta mencatat siapa saja nama yang terlibat dalam aksi mogok kerja untuk membuat 12 tuntutan tersebut.

Pada keesokan harinya di 5 Mei 1992, setidaknya ada 13 Buruh yang diminta menghadap ke Pasi Intel Kodim Sidoarjo Kapten Sugeng.

Kapten Sugeng dan Kamadi juga sudah menyiapkan surat pengunduran diri ke 13 Buruh tersebut yang menyatakan ke 13 buruh tersebut telah melakukan aksi rapat ilegal dan pembuatan 12 tuntutan tersebut dan mengahasut Buruh lainnya untuk melakukan aksi mogok kerja.

Karena dalam tekanan, mereka melakukan tanda tangan pengunduran diri yang dimana PHK tersebut bukan dilakukan oleh pihak perusahaan, melainkan Kodim Sidoarjo.

Emosi Marsinah memuncak saat mengetahui ke 13 rekan buruh nya diminta untuk mengundurkan diri.

Marsinah meminta salinan surat pengunduran diri dan surat kesepakatan dengan manajemen pihak PT CPS.

Sebab 12 tuntutan tersebut diterima yang diantaranya adalah poin pengusaha tidak, melakukan PHK, mutasi, intimidasi karyawan setelahb aksi mogok kerja.

Pada 7 Mei 1993 lara buruh kembali melakukan aksi dan mogok kerja, namun tak satupun yang melihat keberadaan Marsinah.

Hingga pada 8 Mei 1993, Marsinah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di sebuah gubuk  dusun Jegong, Desa Wilangan, Nganjuk, 100 Km dari Sidoarjo.

Awalnya, kasus kematian Marsinah tidak mendapat sorotan publik atau dianggap kasus kriminal biasa.

Namun data yang berhasil dikumpulkan oleh YLBHI, kasus kematian Marsinah ada kaitannya dengan permasalahan Buruh yang dihadapi ditempat kerjanya. 

Komite solidaritas untuk Marsinah melakukan kampanye dan mengangkat kasus kematian Marsinah Ke publik dan mendesak pengusutan kasus secara tuntas.

Sejak saat itu pula, kasus kematian Marsinah menjadi berita yang menggemparkan  dan sorotan baik secara nasional maupun internasional.

Kemudian, Kapolda Jawa Timur menyampaikan jika kematian Marsinah tidak wajar dan membuat tim khusus dalam mencari motif pembunuhan.

Setelah dimakamkan, Jenazah Marsinah kembali mendapat otopsi kedua yang dilakukan oleh tim dari RSUD. Dr. soetomo Surabaya.

Dari hasil otopsi ditemui beberapa hal yakni mulai dari tulang panggul bagian depan hancur hingga ditemukan luka 3 cm di bagian dalam alat kelamin.

Dalam proses penyelidikan, banyak kejanggalan terjadi mulai dari motif pembunuhan yang simpang siur hingga peristiwa penyiksaan dan penyekapan para saksi Marsinah.

9 dari 142  orang yang diperiksa mendadak menghilang pada 1 Oktober 1993, dan muncul kembali 18 hari kemudian yakni 19 Oktober 1993 dan menyandang status sebagai tersangka. 

Berdasarkan data yang diterbitkan oleh lembaga studi dan advokasi mahasiswa, satpam dan pihak manajemen CPS.

disekap selama 19 hari disiksa dan dipaksa mengakui telah membunuh Marsinah di Kodam 5 Brawijaya.

Pada 21 Oktober 1993,pihak Kodim Brawijaya menyerahkan ke Polda Jawa Timur.

Siksaan secara verbal dan fisik juga mereka rasakan di Polda Jawa Timur meski dengan intensitas yang lebih rendah.

Persidangan para tersangka yang penuh kejanggalan membuat mereka terbebas dari dakwaan.

Mereka di vonis bersalah oleh pengadilan negeri surabaya dan pengadilan tinggi surabaya kecuali Yudi susanto yang dibebaskan.

2 tahun setelah jasad Marsinah ditemukan, seluruh tersangka akhirnya di bebaskan.

Namun, hingga saat ini masih menjadi tanda tanya besar siapakah dalang utama pembunuh yang tidak pernah diungkap oleh pihak pengadilan.***

Editor: Agung H. Dondo

Sumber: Youtube Haluan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x